Kalsel

Sesal Pembunuh ‘Jagau’ di SPBU Liang Anggang Banjarbaru

apahabar.com, BANJARBARU – Muslim (31) pelaku pembunuhan di Stasiun Pengisian Bahan PBU LIK Liang Anggang Banjarbaru…

Featured-Image
Muslim, pelaku pembunuhan Sani mengaku menyesal. Saat ini Muslim telah kembali dijebloskan ke Mapolsek Banjarbaru Barat. Foto: Ist

Hasilnya, ia mengaku tak mampu menahan emosinya karena dipukul lebih dulu oleh lawannya yang dikenal ‘”jagau” di kawasan tersebut.

“Pelaku dongkol karena dipukul. Korban lebih dulu memukul,” ujar AKP Yuda Kumoro Pardede, melalui Kasi Humas, Aiptu Kardi Gunadi kepada bakabar.com, Selasa (16/11).

Meski begitu, sebagai manusia yang memiliki hati, Muslim turut menyesal.

Bak, nasi sudah menjadi bubur kini Muslim mesti mempertanggungjawabkan perbuatannya dan legawa mendekam di balik jeruji besi.

“Setelah keluar dari RS Idaman, langsung ditahan,” lanjut Kardi.

Lantas, bagaimana perkembangan kasus ini? Apa ada indikasi pembunuhan ini terkait praktik pelangsiran?

Dalam kasus cekcok berujung maut ini, sudah ada 5 saksi diperiksa polisi.

Namun polisi memastikan kejadian penusukan itu bukan karena pelangsiran.

Berkas perkara sendiri masih dalam pengerjaan petugas atau belum dilimpahkan. Namun ditarget rampung dalam waktu dekat.

“Pengiriman berkas biasanya menungguapakah akan dilakukan rekonstruksi kejadian dulu, mungkin dalam bulan ini,” terangnya.

Yang pasti, Kardi menegaskan tidak ada kendala dalam prosesnya.

Adapun Muslim akan dikenakan Pasal 338 atau 351 ayat (3) KUHP. Ancaman 15 tahun penjara.

Kamis 28 Oktober, duel maut berlangsung di SPBU Simpang Empat LIK Liang Anggang. Sani (35) tewas dengan sejumlah luka tusuk.

Sejauh kasus ini dikembangkan, polisi memastikan penusukan tersebut bukan karena pelangsiran.

Hal itu dijelaskan Kapolres Banjarbaru AKBP Nur Khamid saat jumpa pers pada Jumat (29/11) siang.

Khamid bilang korban Sani terindikasi di bawah pengaruh minuman keras tersinggung hingga memukul Muslim.

Motif tersebut didukung oleh bukti rekaman CCTV dan keterangan saksi-saksi di lokasi kejadian.

"Saksi merupakan sopir truk bermuatan pupuk yang sedang mengisi BBM," ujar Khamid dalam jumpa pers.

Khamid bercerita saat itu sopir truk sedang berbicara dengan korban Sani.

"Posisi mereka berdua di belakang truk," ujarnya.

Tiba-tiba datang pelaku Muslim. Pembicaraan Sani dengan sopir terputus. Saat itu sopir sudah mencium aroma miras dari napas Sani.

"Lama benar kamu (dalam bahasa Indonesia)," ujar Muslim ditirukan Khamid.

Sopir truk lantas menjawab, "Saya lagi muatan (bawa muatan) pupuk."

Saat mereka berbicara, Muslim yang kala itu juga sedang mengantre solar, tiba-tiba meninggikan suara hingga Sani tersinggung.

"Kenapa suara kamu nyaring sekali berbicara," ujar Sani.

Pemukulan oleh Sani ke Muslim pun terjadi.

"Dan kemudian dilerai masyarakat sekitar, lalu bubar," jelas kapolres.

Namun, aksi Sani tak berhenti di situ. Ia pulang ke rumah yang hanya selemparan batu dari SPBU.

"Korban masih dendam," ujar Khamid.

Sejurus kemudian Sani kembali dengan sebilah pisau. Muslim terkena tusuk di bagian pinggang.

Pergumulan terjadi. Sani yang mencoba lari pun jatuh terlentang, akibat tersandung lantai tempat mesin pengisian BBM yang lantainya lebih tinggi.

Muslim balik mengeluarkan pisau dari dalam tas selempang yang dibawanya. Dan dua tusukan bersarang di dada serta perut Sani.

Tak kuat membalas Muslim, Sani terjatuh hingga meninggal dunia.

Sani yang hendak membalas Muslim terjatuh hingga meninggal dunia.

"Korban tewas di tempat," ujarnya.

Sedang Muslim dilarikan ke RSUD Idaman Banjarbaru.

Tewasnya Sani juga jadi perbincangan hangat warga. Sehari-hari sosok satu ini dikenal memang sering berkelahi.

"Terkenal 'jagau' [jago] dia jualan bensin eceran juga melangsir," ujar salah seorang warga.

Pembunuhan ‘Jagau’ di SPBU Liang Anggang, Pelaku Bolak-Balik RS



Komentar
Banner
Banner