Tak Berkategori

Sepekan Pencarian, Satu Korban Kelotok Tenggelam di Batola Belum Ditemukan

apahabar.com, MARABAHAN – Kendati dalam skala kecil, pencarian korban kelotok tenggelam di perairan Sungai Barito di…

Featured-Image
Pencarian korban kelotok tenggelam di Sungai Barito di kawasan Kecamatan Kuripan perlahan mulai dihentikan. Foto: Istimewa

bakabar.com, MARABAHAN – Kendati dalam skala kecil, pencarian korban kelotok tenggelam di perairan Sungai Barito di Desa Jambu, Kecamatan Kuripan, Barito Kuala (Batola) masih terus dilakukan.

Kecelakaan yang menimpa satu keluarga itu sudah berlalu hampir seminggu, tepatnya Sabtu (13/3/2021) lalu. Tersisa satu dari empat korban yang belum ditemukan.

Korban yang belum ditemukan tim pencari dari Basarnas, Koramil dan Polsek Kuripan, serta masyarakat maupun relawan ini adalah Anindita Putri Wijaya.

Namun intensitas pencarian hingga memasuki hari ketujuh pasca kejadian, Jumat (19/3), sudah mulai menurun.
Basarnas yang datang membantu dari Banjarmasin sejak hari pertama, juga telah kembali.

“Sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dari Basarnas, pencarian sudah berakhir,” jelas Hamdi, Camat Kuripan.

“Dalam perjalanan kembali ke Banjarmasin, Basarnas juga sambil menyisir Sungai Barito dan memeriksa setiap tikungan sungai kecil. Memang satu korban masih belum ditemukan,” imbuhnya.

Kendati demikian, pencarian dalam skala kecil masih dilakukan masyarakat dan relawan, terutama dari Desa Jambu.

Selain di sekitar Kuripan, relawan gabungan di Barito Kuala juga masih memantau pesisir Sungai Barito dari kawasan Kecamatan Marabahan hingga Tamban.

Sebelumnya korban pertama yang berhasil ditemukan Nova Wijayanto. Sosok kepala keluarga dari korban kecelakaan air ini ditemukan meninggal dunia di sekitar tempat kejadian, Minggu (14/3).

Berselang sehari, Senin (15/3) siang, tim pencari berhasil menemukan jenazah Radika Wijaya yang berjarak sekitar 300 meter dari tempat kejadian.

Beberapa jam kemudian, tepatnya pukul 18.00, korban ketiga bernama Abyasa Rafa Wijaya juga dapat ditemukan.

Namun jenazah salah seorang bayi kembar pengantin dari keluarga Nova Wijayanto ini, ditemukan berpuluh-puluh kilometer dari Kecamatan Kuripan.

Jenazah bayi berusia 6 bulan itu ditemukan di perairan Sungai Barito dekat PT Tanjung Raya Plywood (TRP) Desa Tinggiran Luar, Kecamatan Tamban.

Insiden yang merenggut nyawa Nova Wijayanto, Radika Wijaya dan Abyasa Rafa Wijaya itu terjadi sekitar pukul 15.00.

Nova bersama sang istri yang bernama Rahmah, menumpangi kelotok kecil atau biasa disebut cis bersama ketiga anak mereka.

Keluarga ini berangkat dari mess PT TBM di Jambu dengan maksud berobat ke Desa Palangkau Lama di Kapuas, Kalimantan Tengah.

Setelah menyusuri Sungai Kabuau, mereka memasuki perairan Sungai Barito yang cukup bergelombang besar akibat angin dan hujan.

Lantas mendekati batas Desa Jambu dengan Palangkau Lama, kelotok oleng dan karam. Akibatnya semua anggota keluarga terjatuh ke air.

Dalam kejadian itu, Rahmah berhasil bertahan hidup di dalam air. Selanjutnya wanita berusia 23 tahun ini diselamatkan warga yang melintas dan dibawa ke Pos Airud Palangkau Lama.

“Meski sangat terpukul dengan musibah tersebut, kondisi korban selamat berangsur membaik,” tandas Asep.



Komentar
Banner
Banner