bakabar.com, MUARA TEWEH – Badan Pusat Statistik (BPS) Barito Utara, Kalimantan Tengah menurunkan 110 petugas sensus guna memaksimalkan dalam pendataan penduduk.
Kepala BPS Barut, Ahmad Nasrulah mengatakan pihaknya menurunkan 110 orang tenaga pencacah kependudukan untuk mencapai 93 desa dan 10 kelurahan.
Pada umumnya tenaga pencacah penduduk ditargetkan sekitar 500-600 per jiwa di wilayah kerjanya masing-masing sehingga satu petugas bisa mendata hingga dua desa, tergantung jumlah penduduknya.
“Namun, kita tidak mengintruksikan satu desa satu tenaga pencacah, karena kalau satu desa satu orang maka yang akan kerepotan,” ujarnya kepada bakabar.com, Selasa (1/10).
“Contohnya, petugas yang mendata di kelurahan dalam kota, yakni Kelurahan Lanjas dan Melayu, Kecamatan Teweh Tengah. Di sini dua kelurahan ini merupakan pusatnya penduduk di Kabupaten Barito Utara dengan jumlah penduduk kurang lebih 50 ribu lebih,” lanjutnya.
Dikatakannya, dari data 2019 lalu jumlah penduduk di kabupaten ini sekitar 155.822 jiwa dan pada 2020 akan kembali diverifikasi baik melalui pendataan online sejak beberapa waktu lalu juga pendataan door to door yang dilaksanakan mulai hari ini.
“Pada dasarnya pendataan secara SP Online kita sudah melebihi target yakni sekitar 11 persen dari target 7 persen namun untuk memaksimalkan sensus penduduk maka BPS menurunkan 110 orang pencacah dimulai hari ini,” tandas Nasrulah.
Editor: Aprianoor