bakabar.com, MARABAHAN - Tinggal selangkah lagi, Desa Karang Bunga di Kecamatan Mandastana, Barito Kuala (Batola), menjuarai Lomba Desa Pangan Aman Nasional 2023.
Adapun satu langkah terakhir yang harus dilalui adalah memperoleh poin tertinggi dalam verifikasi lapangan, Kamis (9/3).
Verifikasi dilakukan Fausta Maria Rochmawati dari Direktorat Pengembangan Usaha Transmigrasi di Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT).
Kemudian Indriemayatie Asri Ganie dan Dewintha Syandi khairunnisa dari Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, serta Leonard Duma yang merupakan Kepala Balai Besar BPOM Banjarmasin.
Seperti diketahui, Karang Bunga menjadi satu-satunya desa di Kalimantan Selatan yang berhak mengikuti penilaian akhir Lomba Pangan Aman Nasional.
Sebelumnya Karang Bunga dinyatakan telah memenuhi seleksi dokumen profil desa dan wawancara daring yang dilakukan awal Februari 2023. Hasil seleksi inilah yang kemudian diverifikasi langsung.
Selama berada di Karang Bunga, verifikator mengecek langsung penerapan keamanan pangan untuk komunitas kantin sekolah, Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP), ibu rumah tangga, pelaku usaha pangan siap saji hingga warung.
"Setelah hasil penilaian dikumpulkan, termasuk dari Karang Bunga, kami akan melakukan sidang dengan seluruh tim penilai. Semoga Batola mendapatkan hasil yang terbaik," ungkap Fausta.
Terlepas dari predikat terbaik, sasaran akhir Lomba Desa Pangan Aman Nasional adalah percepatan penurunan stunting di Indonesia menjadi 14 persen hingga 2024.
"Semua lapisan masyarat perlu bersama-sama mendukung target tersebut, karena berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan untuk menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing," tegas Fausta.
Baca Juga: Masuk 3 Besar Tertinggi Nasional, Begini Upaya Kalsel Turunkan Stunting di Banua
Baca Juga: KPK Temukan Celah Korupsi dari Program Penurunan Stunting
"Makanya diperlukan intervensi keamanan pangan kepada komunitas masyarakat, pelaku usaha dan sekolah agar menjadi masyarakat mandiri
Selain di Karang Bunga, desa/kelurahan lain yang mendapat kesempatan penilaian akhir adalah Kelurahan Jerukwudel (DI Yogyakarta), Kelurahan Pancoran (DKI Jakarta, dan Desa Randusari (Jawa Tengah).
Kemudian Desa Tanjung Lay (Kalimantan Barat), Desa Tengin Baru (Kalimantan Timur), Desa Mekong (Riau), Kalurahan Galung Maloang (Sulawesi Selatan), Desa Maelang (Sulawesi Utara) dan Desa Lubuk Cuik (Sumatera Selatan).
"Ini merupakan suatu kebanggaan, karena salah satu desa di Batola terpilih menjadi lokasi penilaian akhir," papar Sekretaris Daerah (Sekda) Batola, Zulkipli Yadi Noor, seusai mendampingi penilaian.
"Penilaian tersebut menjadi awareness baru bahwa seharusnya dalam pembinaan harus dilakukan komprehensif. Pun kami berharap Karang Bunga menjadi juara dan layak berstatus desa mandiri," pungkasnya.
Baca Juga: Dinilai Efektif, Batola Ajak Remaja Perangi Stunting Lewat Gema Darling
Baca Juga: Tekan Stunting, Barito Kuala Genjot Permata Bunda