Sport

Sedang Trial di Turki, Ronaldo Kwateh Selamat dari Gempa

Gelandang muda Timnas Indonesia, Ronaldo Kwateh, dipastikan tidak dalam kondisi berbahaya ketiga gempa mengguncang Turki, Senin (6/2).

Featured-Image
Ronaldo Kwateh sedang berada di Turki, ketika gempa berkekuatan magnitudo 7,7 mengguncang kawasan tersebut, Senin (6/2) dini hari. Foto: Okezone

bakabar.com, JAKARTA - Gelandang muda Timnas Indonesia, Ronaldo Kwateh, dipastikan tidak dalam kondisi berbahaya ketiga gempa mengguncang Turki, Senin (6/2).

Pemain Madura United itu sedang berada di Turki untuk menjalani trial atau latihan percobaan. Tak disebutkan klub yang dijajal Ronaldo, tetapi disebut-sebut di wilayah barat Turki.

"Alhamdulillah Ronaldo Kwateh baik-baik saja. Meski merasakan getaran, Ronaldo dalam kondisi sehat-sehat saja," papar COO Madura United, Annisa Zhafarina Qosasi, seperti dilansir CNN, Selasa (7/2).

"Namun kami belum bisa menginformasikan lokasi Ronaldo. Terpenting Ronaldo baik-baik saja, kendati gempa itu lumayan berpengaruh juga kepada sepakbola di Turki," imbuhnya.

Ronaldo diundang melakoni trial, setelah klub dimaksud melihat aksi sang pemain bersama Timnas Indonesia U-20 di Turki.

Disebut-sebut klub yang meminati Ronaldo adalah Bodrumspor. Klub dari kasta kedua Liga Turki ini bermarkas di Bodrum, Provinsi Mugla.

Menurut data Kementerian Luar Negeri Indonesia, terdapat 6500 WNI yang tinggal di Turki. Hampir 90 persen mereka menetap di Region Marmaris (Istanbul, Bursa, Kocaeli, Canakkal, Kirklareli).

Kemudian Anatolia Tengah (Ankara, Syakarya, Karabuk, Kastamonu, Zonguldak, Samsun, Barten, Afyon, Kutahya, Eskisehir) dan Agean (Isparta, Antalya, Izmir, Bodrum, Mugla).

WNI tersebut itu kebanyakan pelajar, pekerja spa terapis, pasangan yang menikah dengan warga setempat, dan pekerja di organisasi internasional di perbatasan Turki-Suriah.

Hingga sekarang Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Turki mencatat 3 WNI mengalami luka-luka akibat gempa.

"Dari sekitar 500 WNI di sekitar lokasi gempa, 3 orang terluka dan sudah ditangani di rumah sakit terdekat," demikian pernyataan resmi KBRI, Senin (6/2).

Gempa berkekuatan magnitudo 7,7 itu terjadi menjelang dini hari. Pusat gempa berada di Provinsi Kahramanmaras, sekitar 600 kilometer dari Ankara.

Bencana itu membuat lebih dari 4.365 orang meninggal dunia di Turki maupun Suriah, terutama setelah rentetan gempa susulan dilaporkan terus terjadi.

Kemudian lebih dari 5.600 bangunan rata dengan tanah di beberapa kota. Ini termasuk banyak blok apartemen bertingkat berpenghuni yang sedang tertidur, ketika gempa pertama mengguncang.

Editor


Komentar
Banner
Banner