bakabar.com, JAKARTA - Pemulihan ekonomi Indonesia disebut lebih baik dibandingkan dengan negara lain. Apalagi pada kuartal II 2022, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi mencapai 5,44%.
Hal ini diyakini menjadi capaian sukses Indonesia menangani pandemi. Padahal, saat ini angka pemulihan ekonomi global trennya dalam kondisi tidak baik.
"Kita lumayan, bisa kita syukuri itu. Jangan cemburu," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara Demi Indonesia di Ciputra Artpreneur, Jakarta, dilansir dari detikcom, Sabtu (29/10/2022).
Luhut mengungkapkan hal itu menjadi bukti Presiden Joko Widodo sukses membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Dia bilang banyak pimpinan negara yang meminta tolong pada Presiden Jokowi untuk perdamaian dunia.
"Negara super besar itu meminta ke Presiden Jokowi untuk mengatur. Tukang kayu lho ini dari Solo. Itulah mistery of life, jangan pernah meremehkan orang," ujar dia.
Luhut menjelaskan saat ini perekonomian sudah kembali ke jalur normal. "Pertumbuhan ekonomi kemarin bagus 5,44%, tahun ini 5,2% masih bagus PDB kita sudah kembali normal, berapa banyak negara yang kayak kita?," kata dia.
Luhut mengungkapkan pertumbuhan ekonomi ini ditopang oleh konsumsi yang cepat dan kinerja investasi yang stabil serta ekspor yang tinggi. Kemudian kestabilan makro ekonomi juga dapat dijaga dengan baik.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan perbaikan ekonomi domestik terus berlanjut.
Perekonomian domestik pada kuartal III diprakirakan terus membaik ditopang oleh peningkatan konsumsi swasta dan investasi nonbangunan, tetap kuatnya ekspor, serta daya beli masyarakat yang masih terjaga di tengah kenaikan inflasi.
"Berbagai indikator bulan September 2022 dan hasil survei Bank Indonesia terakhir, seperti keyakinan konsumen, penjualan eceran, dan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur mengindikasikan terus berlangsungnya proses pemulihan ekonomi domestik," kata dia.