bakabar.com, KOTABARU – Lapas Kelas IIA Kotabaru berhasil menjadi salah satu dari 40 Lapas percontohan di Indonesia, terkait pelayanan kesehatan untuk warga binaan.
Prestasi itu diketahui seiring pelaksanaan kegiatan penguatan kapasitas penyelenggaraan layanan kesehatan pemasyarakatan.
Kegiatan tersebut diadakan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan selama empat hari di Bali, sejak 26 hingga 29 Juli 2022.
“Dengan demikian, UPT Pemasyarakatan percontohan dapat menjadi pusat pembelajaran UPT pemasyarakatan lain,” papar Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi, Muji Raharjo Drajat Santoso, Jumat (29/7).
“Sebagai UPT Percontohan, diperlukan sejumlah penguatan agar layanan kesehatan dapat dioptimalkan,” imbuhnya.
Terdapat sembilan prioritas penyelenggaraan layanan kesehatan di Lembaga Pemasyarakatan, yakni legalitas layanan, penyakit menular, layanan disabilitas, perempuan dan anak bawaan, gangguan mental, gizi dan makanan, serta sanitasi.
“Juga kesehatan lingkungan, jaminan kesehatan nasional, serta anggaran layanan kesehatan pemasyarakatan,” beber Muji Raharjo.
Sementara Kalapas Kotabaru, Yosef Yembise, menyatakan berkomitmen penuh dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
“Khusus wilayah Kalimantan Selatan, Lapas Kotabaru merupakan satu-satunya perwakilan yang dipilih sebagai piloting project dalam pelayanan kesehatan di Lapas,” bangga Yosef.
“Adapun tujuan pelaksanaan penguatan ini untuk memastikan seluruh warga binaan memperoleh layanan kesehatan sesuai standar,” pungkasnya.
