bakabar.com, JAKARTA - Jakarta Stem Cell Center menghadirkan klinik pertamanya di Jakarta Pusat. Klinik ini siap memberikan pelayanan kesehatan dengan metode menggunakan sel punca manusia.
Berlokasi di Jalan Imam Bonjol No. 68, Menteng, Jakarta Pusat, klinik ini diharapkan membantu masyarakat untuk mendapatkan perawatan stem cell yang mumpuni.
Di bawah naungan Smarco Clinic, Jakarta Stem Cell Center merupakan klinik kelima di Indonesia yang fokus dalam pengobatan menggunakan sel punca.
Beberapa prosedur stem cell diketahui menggunakan sel tumbuhan dan hewan, meski kedua ini memiliki risiko yang cukup besar.
"Kami sendiri menolak untuk penggunaan sel dari hewan dan tumbuhan, karena risiko yang diberikan sangat menyeramkan," ujar Aditya Pratama, Founder Jakarta Stemcell Clinic saat peresmian di Jakarta, Sabtu (25/11).
Baca Juga: Boundaries, Membatasi Hubungan dengan Banyak Hal Demi Kesehatan Mental dan Emosional
Penelitian terus dilakukan, hingga menemukan sel punca yang lebih aman dan berasal dari manusia itu sendiri.
Awalnya, sel punca ditemukan di dalam tubuh manusia, seperti di lemak perut dan sumsum tulang belakang.
Sayangnya, kedua bagian tersebut masih berisiko saat dilakukan penindakan.
"Sumsum tulang belakang itu sangat sakit sekali dalam penanganannya, lebih berisiko pada kelumpuhan," ucap DR. Dr. Cosmos Octavianus Mangunsong, SpM(K).
Hingga akhirnya ditemukan jenis stem cell yang aman digunakan yaitu dengan plasenta atau tali pusat bayi. Atau lebih dikenal dengan nama ilmiah Mesenchymal stem cells (MSCs).
"Jenis stem cell ini tidak menimbulkan risiko menakutkan, dan dapat digunakan oleh semua kalangan," tutur dr. Cosmos.
Baca Juga: Warna Lidah Ternyata Bisa Menandakan Kondisi Kesehatan Tertentu dalam Tubuh
Jakarta Stem Cell Center mendapatkan plasenta tersebut secara resmi melalui Kalbe Farma dan Prodia Laboratorium, dua nama besar di bidang kesehatan yang turut diawasi oleh Badan POM dan Kementerian Kesehatan.
Plasenta tersebut dikumpulkan dan sudah melalui penelitian terlebih dahulu, sehingga terbebas dari penyakit atau kelainan kromosom genetik lainnya, yang sudah dinyatakan aman dari segala jenis kanker.
Dalam prosedurnya, Aditya selaku founder mengaku hanya akan fokus pada suntik lokal, dan menghindari prosedur intravena (infus). Asumsi biayanya berkisar Rp 6 juta hingga ratusan juta.
Jakarta Stem Cell Center berharap dengan hadirnya klinik ini akan memberikan motivasi bagi semua pihak untuk memajukan penelitian stem cell ini.