bakabar.com, BANJARMASIN – Teka-teki satu tenaga pendidik yang berdinas di SMPN 33 Banjarmasin, Basirih, Banjarmasin Barat.
Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdik Banjarmasin, Sahnan mengatakan bahwa guru tersebut terpapar Covid-19 setelah melakukan tes swab PCR.
Dia bersama keluarga melakukan perjalanan ke Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).
"Dia kena itu bukan tertular dari sekolah. Karena dia memang berpergian dari Amuntai," ujarnya.
Sahnan menekankan bahwa guru tersebut belum pernah disuntik vaksin.
Tenaga pendidik itu, kata Sahnan memiliki penyakit bawaan berupa diabet, sehingga tidak bisa ikut program vaksinasi.
"Jadi yang belum vaksinasi itu diintruksikan untuk swab atau PCR. Tapi karena dia tinggi diabet lalu reaktif," ucapnya.
Menurutnya keadaan guru tersebut merupakan golongan pasien orang tanpa gejala (OTG). Namun tenaga pendidik ini tetap diajurkan untuk isolasi mandiri (Isoman).
"Itu kata suaminya. Dia di rumah sehat baik aja," tegasnya.
Disdik melakukan pendata untuk mengetahui guru tersebut berinteraksi dengan siapa aja saat pembelajaraan tatap muka (PTM) hari pertama pada Senin lalu (12/7).
Pendataan baik itu kepala sekolah, guru maupun murid yang pernah berdekatan dengan tenaga pendidik positif Covid-19.
Dia diketahui terkonfirmasi positif Covid-19 sejak Selasa lalu (13/7) berdasar hasil swab PCR.
"Kalau masalah guru resah. Itu pribadi aja lagi. Apabila benar ada harus di-swab juga," pungkasnya.