bakabar.com, JAKARTA – Varian baru virus corona AY.4.2 sudah masuk ke Malaysia. Warga Kalimantan Tengah (Kalteng) kini diminta dapat mengantisipasinya.
Permintaan itu disampaikan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Mayjen TNI Suharyanto saat berada di Kalimantan Tengah (Kalteng).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini di Kalteng melakukan rapat koordinasi penanganan banjir.
"Varian AY.4.2 sudah mulai masuk ke Malaysia. Ini yang harus kita antisipasi. Negara-negara di Eropa kasus COVID-19 sudah naik," kata Mayjen Suharyanto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (20/11).
Kepala BNPB yang baru dilantik ini juga meminta seluruh unsur mengantisipasi adanya dua momentum yakni Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2022.
Dua momentum tersebut dapat mendorong masyarakat beraktivitas di luar ruangan, sehingga dikhawatirkan dapat memicu terjadinya kerumunan yang diikuti dengan peningkatan kasus aktif Covid-19.
ââââBahkan, menurut dia, setiap libur panjang seperti perayaan Natal dan Tahun baru, Indonesia belum dapat melewatinya dengan indeks kasus Covid-19 yang rendah.
"Sejak pandemi Covid-19, yang namanya Natal dan Tahun Baru, kita belum berhasil melewatinya tanpa kenaikan kasus. Mudah-mudahan untuk tahun ini kita bisa berhasil. Kalaupun ada peningkatan tapi tidak terlalu drastis dan segera dapat diatasi," ujar Suharyanto.
Dari data Satgas Covid-19, dalam kurun waktu 2020, selain perayaan Natal dan Tahun Baru 2022, persentase kenaikan kasus di Tanah Air juga terjadi setelah adanya libur panjang, seperti libur Idul Fitri, libur Hari Kemerdekaan, libur Maulid Nabi.
ââââââPada 2021, Indonesia bahkan dihantam gelombang ke dua setelah libur panjang Idul Fitri 2021 dan juga ditambah dengan masuknya varian Delta.
Mengantisipasi potensi kenaikan kasus dari dua faktor tersebut, mantan Pangdam V Brawijaya itu meminta seluruh pihak untuk terus mematuhi protokol kesehatan dan segera melakukan vaksinasi.
"Jangan sampai nanti muncul klaster lagi, utamanya di pengungsian. Terkadang kita lupa saat kondisi bencana untuk terus disiplin protokol kesehatan, ibu-ibu di dapur umum, jika tidak bisa jaga jarak minimalnya jangan sampai lepas masker," ujar Suharyanto.