bakabar.com, JAKARTA - Dibentuk dari kombinasi merah dan kuning, mak spektrum warna oranye mampu memberi kesan yang kuat dan energik. Tak hanya itu, studi mengenai filosofi warna yang dilansir dari Qwords menyebutkan pula kalau orens adalah symbol dari agresifitas dan keganasan sebab visibilitasnya yang tinggi dan menarik perhatian.
Warna orenye sendiri banyak digunakan untuk menonjolkan statement point dari pengguananya yang mengaplikasikan warn ini pada bidang, logo, produk artistik, hingga fashion.
Baju tahanan adalah bagian dari upaya menonjolkan unsur-unsur di atas, yakni agar mudah dikenali dan memantik perhatian. Seperti yang terbaru, sorotan publik mengarah pada sosok Ferdy Sambo yang mengenakan baju tahanan berwarna jeruk ini, ketika ia melakukan rekonstruksi ulang atas kasus yang menjeratnya.
Lalu seperti asal muasal pemilihan warna baju tahanan yang menggunakan warna mencolok yang sering juga disebut jingga ini?
Bermula dari Baju Bergaris Hitam Putih
Mengutip dari Slate, awalnya Amerika mengenakan baju hitam putih bergaris sebagai baju tahannya baju tahanan. Corak ini sering dijumpai dalam serial film yang menggambarkan para narapidana di abad ke-19.
Pada perkembangannya, penggunaan warna hitam putih mendapat pertentangan dikarenakan warna ini dinilai memiliki hubungan dengan salah satu kelompok gangster.
Oleh karena itu, pada awal tahun 1904, negara Paman Sam yang dimulai dari New York pun mulai menghapus warna hitam dan putih untuk digantikan dengan jaket dan topi dengan warna abu-abu.
Warna Mencolok Agar Tahanan Gampang Dikenali
Kendati penggunaan warna hitam putih mulai ditinggalkan, ternyata sampai tahun 1958 masih ada beberapa wilayah yang mempertahankannya, salah satunya di Carolina utara. Secara bertahap seluruh wilayah mulai menerapkan klasifikasi warna berdasarkan tingkat tahanan.
Untuk tahanan dengan keamanan tinggi menggunakan warna abu-abu, untuk keamanan sedang menggunakan coklat, dan rendah menggunakan hijau.
Akhirnya, setelah tahun 1970an, warna oranye mulai ditetapkan sebagai baju tahanan namun dalam situasi penahanan khusus. Penggunaan ini hanya berlaku saat tahanan sedang dalam perjalanan atau dalam fasilitas sementara.
Pemilihan baju tahanan berwarna oranye bertujuan agar mudah terlihat jika ada yang melarikan diri, kemudian hal ini dilakukan juga untuk membedakan antara kelompok dalam kategorisasi penghuni penjara.
Baju Oranye untuk Tahanan di Indonesia
Dilansir dari paragram.id, menyatakan jika di Indonesia, eksitensi baju tahanan yang berwarna oranye mulai direncanakan sejak 2013. Waktu itu wakil pimpinan KPK Bambang Widjojanto memutuskan untuk memilih warna tersebut sebagai seragam tahanan yang baru.
Hal serupa jug dilakukan oleh KPK yang memutuskan untuk mengenakan pakaian (rompi) oranye kepada tahanan korupsi. Hal ini memberikan kesan tersendiri bahwa orangeis the new blackbuat tahanan. Di mana pemilihan warna dominan ini tampak lebih mudah dikenali dan berbeda. (Thomas)