Hobi dan Komunitas

Sandi Firly, Kopi, dan The Beatles

Tak biasanya Sandi Firly, sastrawan asal Banjarbaru nongkrong di Pagatan.

Featured-Image
Sandi Firly (tengah) saat bertandang ke Pagatan, Tanah Bumbu. Foto-Dok

bakabar.com, BANJARMASIN - Tak biasanya Sandi Firly, sastrawan asal Banjarbaru nongkrong di Pagatan. Tapi pada Senin (23/10) sore, penulis novel May itu nongki sambil menikmati kopi vietnam drip dan beef burger di Palaka Coffee dengan outfit-nya yang konsisten. 

Sandi Firly datang ke kawasan pesisir untuk menjadi narasumber pada acara Festival Literasi yang dipusatkan di kawasan Pantai Pagatan. 

Setibanya di cafe tersebut, dia langsung mengeluarkan CD The Beatles yang sengaja dia hadiahkan untuk muridnya di Tanah Bumbu. 

"Sebenarnya ada banyak, tapi masa dibawa semua," katanya, sambil terkekeh.

Baca Juga: Rilis 'Waja Sampai Kaputing', 'Kada Kawa Kawan Ae' Jadi Jagoan di Album Kedua Primitive Monkey Noose

Menjelang senja, sambil terus nyeruput kopi, Sandi bercerita soal perjalanannya menjadi wartawan, novelis, hingga musik yang juga menjadi hobinya. Dia juga sempat berkenalan dengan Wan Arif, pemain panting Primitive Monkey Noose dan owner Palaka Coffee, Adi. 

Setelah melihat suasana Palaka, Sandi melihat lokasi itu sangat potensial untuk dijadikan tempat berkegiatan. "Musik memang oke, tapi mestinya ada diskusi juga," katanya, memberi saran.

CD Yellow Submarine dari The Beatles. Foto-Dok
CD Yellow Submarine dari The Beatles. Foto-Dok

Diskusi yang dimaksud pria yang sudah menjadi wartawan sejak 1999 itu seperti bedah buku dan hal lain yang berkaitan dengan literasi. Maklum, hingga saat ini pria kelahiran Kuala Pembuang pada 1975 masih aktif memberikan materi baik penulisan cerpen maupun jurnalistik kepada pelajar dan mahasiswa. 

"Banyak anak muda saat ini yang bingung karena tak punya wadah untuk berkarya. Ujung-ujungnya karya yang dihasilkan sangat picisan. Tema yang diambil soal perselingkuhan," katanya.

Baca Juga: Mondblume, The Beatles, dan Romantisme Kota Seribu Sungai

Di Kampung Buku Banjarmasin, misalnya, diskusi berkembang luas. Tak melulu soal buku, tetapi juga album musik, bahkan ada pembacaan kitab hingga kelas menulis. 

Setelah menghabiskan satu gelas kopi vietnam drip dalam waktu kurang lebih satu jam, Sandi Firly kemudian pamit karena ada janji dengan rekannya sebelum menjadi narasumber pada acara kepenulisan pada Selasa (24/10) besok. 

Editor


Komentar
Banner
Banner