bakabar.com, BANJARMASIN – Rencana Pemindahan Ibu Kota Republik Indonesia dari luar pulau Jawa kembali mencuat. Belakangan disebut-sebut Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) menjadi kandidat terkuat sebagai pengganti Jakarta.
Isu tersebut kembali beredar setelah Presiden Joko Widodo mengadakan rapat terbatas pemindahan Ibu Kota di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (29/4) lalu.
Tiga nama cikal bakal ibu kota baru itu, diantaranya Palangkaraya di Kalteng, Tanah Bumbu di Kalsel, serta Panajam di Kaltim.
Lantas, angin segar itu disambut hangat oleh Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tanah Bumbu, Syarifuddin.
Menurut Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, apabila pemerintah pusat memilih Kalsel khususnya Tanbu sebagai ibu kota negara, pastinya akan disambut positif oleh masyarakat Tanbu.
Baca Juga: May Day; Anak Punk Suarakan 'Buruh Bukan Budak' Diusir Polisi
Mengingat, Tanbu dinilai telah memenuhi delapan kriteria sebagai ibu kota negara. Tanbu, kata dia, memiliki luas wilayah 5.066.96 kilometer persegi. Kemudian, Tanbu juga memiliki beragam suku dan budaya yang ada di Indonesia.
Terlebih, secara infrastruktur, Pemprov Kalsel telah berjuang membangun jalan bebas hambatan atau tol Banjarbaru – Batulicin. Bahkan, masih diperjuangkan pula mega proyek jalur kereta api senilai Rp17 Triliun.
“Pemprov dikepemimpinan Paman Birin telah menyiapkan lokasi 300.000 Hektar,” tegas lelaki yang disapa Bang Din ini.
Dia mengklaim, Tanbu sudah masuk dalam parameter kriteria pemindahan ibu kota. Pertama, Tanbu memiliki kekuatan budaya lokal dan sifat terbuka terhadap pendatang baru. Kedua, Tanbu aman dari bencana alam. Ketiga, aman dari ancaman sosial. Keempat, memiliki lahan yang luas.
Kelima, kekuatan ekonomi tak kalah bersaing. Di mana Tanbu memiliki kawasan ekonomi terpadu atau kawasan ekonomi khusus yaitu Kapet.
“Potensi ekonomi yaitu keberadaan tanah bumbu yang terletak di pinggir laut sangat cocok untuk menjadi ibu kota negara maritim,” tutupnya.
Sebelumnya, Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Samahudin Muharram mengatakan, apabila melihat dari delapan kriteria yang disebutkan oleh pemerintah pusat, maka terdapat dua daerah yang sangat berpotensi menjadi ibu kota RI yakni Tanbu di Kalsel dan Penajam di Kaltim.
“Tanbu lebih potensial. Mengingat, Panajam sendiri masih belum memiliki bandara,” ucap Mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalsel ini kepada bakabar.com, Senin (29/4) lalu.
Secara kultur kebudayaan dan karakter kedua daerah antara Tanbu dan Panajam pun, kata dia, hampir sama. Tinggal, bagaimana Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Provinsi mampu bersaing melakukan lobi-lobi politik.
Dengan tujuan, meyakinkan pemerintah pusat akan kelayakan daerah masing-masing.
“Tanbu penduduknya heterogen dan sangat terbuka dalam menerima kedatangan suku-suku baru,” tegasnya.
Menurutnya, Tanbu jauh lebih diunggulkan dalam kelompok dan jaringan para pengusaha. Kalau pun dihadapkan dengan dua pilihan, maka Tanbu lebih layak dan berpotensi untuk menjadi pilihan pemerintah pusat sebagai Ibu Kota RI.
Baca Juga: Jelang Ramadan; Toko Ini Didatangi Ratusan Pembeli Setiap Hari
“Apalagi di Tanbu akan dibangun pelabuhan industri internasional. Ini pasti akan menjadi salah satu entri point untuk menjadikan Tanbu sebagai pilihan,” cetusnya.
Kemudian, Tanbu sangat diuntungkan dengan adanya tokoh publik seperti Mardani H Maming yang memiliki kedekatan secara politik. Terdapat pula, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor yang memiliki pengaruh melalui Partai Golkar.
“Semua harus banyak berperan dalam melakukan lobi-lobi politik untuk bagaimana Tanbu bisa menjadi pilihan pemerintah pusat,” tutupnya.
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Muhammad Bulkini