bakabar.com, PELAIHARI – Salamah, seorang istri diduga korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Muara Kintap, Kabupaten Tanah Laut (Tala) kini masih tergolek lemah di Rumah Sakit H Boejasin.
Menariknya, warga berurunan untuk membantu kebutuhan dan biaya perawatan Salamah. Pasalnya, biaya rumah sakit jadi penghalang kesembuhan Salamah mengingat ia bukan warga asli Pelaihari.
KTP ibu dua anak ini masih Mangngai, sebuah desa di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
“Namun kepala Desa Muara Kintap memberikan kelonggaran dengan menerbitkan SKTM [surat keterangan tidak mampu]. Sehingga biaya berobat gratis,” sebut salah seorang tetangga korban kepada bakabar.com, Kamis (1/10).
Namun begitu tetap saja biaya untuk pengobatan Salamah kurang. Warga pun berurunan untuk membantu Salamah yang hanya seorang diri di rumah sakit tanpa ditemani suami. Rp4,3 juta pun terkumpul dari kocek warga.
Salamah diduga ditimpas oleh suaminya sendiri yang hingga kini masih dicari polisi, Sabtu pekan lalu.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:
Pihak keluarga menemukan Salamah tergeletak bersimbah darah di kediamannya, sekitar pukul 12.00.
Sedikitnya terdapat dua luka bekas sabetan parang di bagian leher.
Dua hari dirawat, pengakuan mencengangkan keluar dari mulut Salamah.
Ibu rumah tangga ini mengaku bukan dianiaya oleh suaminya, melainkan mencoba bunuh diri.
“Kondisi korban mulai membaik namun masih dirawat di rumah sakit,” ujar kerabat korban ini.
Kapolsek Kintap Iptu Endris Ary Dinindra memastikan hingga kini jajarannya masih mencari tahu keberadaan suami korban.
“Sampai saat ini kita masih mencari informasinya,” ujarnya kepada bakabar.com.