bakabar.com, PARINGIN – Safrah Amal atau Lelang Jajanan dan barang rumah tangga lainnya sudah melekat sejak lama pada kebiasaan masyarakat Balangan. Tradisi ini masih bisa dijumpai di desa-desa.
Acara Safrah Amal tidak mengenal musim. Namun lebih pada kebutuhan fasilitas ibadah masyarakat yang proses pencarian dana dilaksanakan melalui tradisi tersebut.
Bupati Balangan, HAnsharuddin kembali menjadi juru lelang dalam peluang safrah amal untuk pembangunan Langgar Nurul Khair di Desa Baruh Bahinu Luar Kecamatan Paringin Selatan, Minggu (20/10) malam.
“Pelaksanaan tradisisafrah amal , tentu sudah lama dan turun temurun. Dulu masih menggunakan obor atau pertromaks saat ini bertabur cahaya dengan adanya listrik,” tutur H. Ansharuddin Bupati Balangan.
“Yang disediakan dalam proses lelang yakni kue-kue termasuk gorengan dan alat-alat rumah tangga. Dan yang paling diciri yakni hadirnya kue Gulambin (Bolu, red) yang kerap diburu oleh peserta lelang,” jelasnya.
Karena niat ibadah Maka warga rela menawar dengan harga tinggi. Jika perang tawaran terjadi kue bisa naik hingga menjadi ratusan ribu, bahkan tembus jutaan rupiah.
“Uang SafrahAmal tidak di ambil melaikan untuk dimasukkan dalam kas masjid atau kas sosial desa.”ujar Ansharuddin.
Makna dari tradisi ini yakni penanaman jiwa gotong royong, sebab mustahil mendapatkan dana puluhan juta untuk pembangunan masjid tanpa urunan dengan warga.
Dana berhasil terkumpul mencapai Rp100 juta lebih. Bukan hanya masyarakat umum, tampak juga hadir para pejabat, dan juga ketua MUI Balangan.
Baca Juga: Program Bedah Rumah, Dinsos Balangan Bidik Rumah Tak Layak Huni
Baca Juga: Hari Kesadaran Nasional, Ansharuddin Ingatkan ASN Harus Layani Masyarakat dengan Baik
Baca Juga: Peningkatan Kapasitas diharapkan Dongkrak Kemampuan Kepala Desa
Reporter: Agus Suhadi
Editor: Syarif