Perdagangan Rupiah

Rupiah Menguat Didukung Sentimen Positif Global

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (24/1) pagi naik 45 poin ke posisi Rp15.030 per dolar AS.

Featured-Image
Rupiah pagi ini dibuka naik 45 poin ke posisi Rp15.030 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan Jumat (20/1) Rp15.075 per dolar AS. Foto: Antara

bakabar.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (24/1) pagi menguat 45 poin atau 0,30 persen ke posisi Rp15.030 per dolar AS.

Angkanya naik dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Jumat (20/1) Rp15.075 per dolar AS. Kenaikan rupiah didukung oleh sentimen positif global dan arus modal asing yang terus masuk ke pasar saham.

"Pergerakan rupiah hari ini masih akan tetap stabil, terdorong oleh sentimen positif global, dengan persepsi risiko yang membaik, selain itu masih terjadi arus modal asing masuk, saat ini sudah mulai masuk di pasar saham," kata Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Selasa (24/1).

Rully mengatakan persepsi risiko seiring optimisme ekonomi global yang lebih baik. Kondisi ekonomi global tahun ini kemungkinan tidak seburuk yang dikhawatirkan sebelumnya.

Baca Juga: Rupiah Menguat Seiring Melemahnya Data Ekonomi AS

Demikian pula dengan arus modal asing masuk didorong oleh optimisme kondisi ekonomi tahun ini akan lebih baik dari yang diperkirakan sebelumnya.

Dana Moneter Internasional (IMF) diperkirakan tidak akan menurunkan perkiraannya untuk pertumbuhan dunia 2,7 persen pada tahun ini.

Pemberi pinjaman global itu pada Kamis (12/1) mencatat bahwa kekhawatiran tentang lonjakan harga minyak telah gagal terwujud dan pasar tenaga kerja tetap kuat.

Sementara di faktor internal, juga ada optimisme pasar bahwa kondisi ekonomi Indonesia tahun ini lebih baik dari yang diperkirakan, didorong oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang masih kuat, inflasi yang terkendali, dan berakhirnya siklus pengetatan moneter oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Juga: Bank Indonesia Kembali Naikkan Suku Bunga Acuan 5,75 Persen

BI memperkirakan pada 2023 pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap berlanjut, meskipun sedikit melambat ke titik tengah kisaran 4,5-5,3 persen.

Perbaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia berlanjut karena didorong oleh permintaan domestik yang semakin kuat. Konsumsi rumah tangga diprakirakan akan tumbuh lebih tinggi sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat pasca penghapusan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kebijakan Masyarakat (PPKM).

Selain itu, investasi diprakirakan turut membaik, didorong oleh prospek bisnis, meningkatnya aliran masuk Penanaman Modal Asing, serta berlanjutnya penyelesaian Proyek Strategis Nasional. Hingga 17 Januari 2023 investasi portofolio mencatat arus masuk bersih (net inflows) sebesar 4,6 miliar dolar AS.

Rully memperkirakan nilai tukar rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp15.015 per dolar AS hingga Rp15.105 per dolar AS.

Editor


Komentar
Banner
Banner