bakabar.com, BALANGAN – Kebakaran di Jalan Gunung Pandau, Paringin Timur, Kabupaten Balangan pada Rabu (6/10) harus dibayar mahal dengan tewasnya Sauqi (15).
Terungkap sebuah fakta mengapa bocah tersebut bisa sampai terjebak dan terbakar hingga tewas.
Bermula pada sekitar pukul 08.30 ketika warga melihat kepulan asap keluar dari badan rumah M Zaini.
Melihat asap dari rumah Zaini, Sukro (56) dan Jani (30) langsung mendekat. Terlebih mereka mengetahui jika di dalam rumah tersebut terdapat Sauqi.
“Kita langsung mencoba menolong,” ujar Jani.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:
Sauqi anak pemilik rumah selama ini diketahui mengalami gangguan mental.
Saat kebakaran ayahnya tengah menyadap karet di sebuah kebun di Awayan.
Ia berangkat subuh hari. Sementara istrinya juga pergi ke kebun sekitar pukul 07.00.
Namun si ibu sempat memberi makan Sauqi.
Karena gangguan mental, Sauqi hanya bisa tinggal di dalam rumah.
“Selalu di dalam rumah, sendirian,” ujarnya.
Jani dan Sukro kemudian mencoba mengeluarkan Sauqi.
Ia melihat celah dari bukaan jendela di salah satu sudut rumah.
Lantaran terlalu sempit, mereka mencoba merusak dinding rumah.
Jani memasukkan kepalanya untuk menengok keadaan Sauqi.
“Celahnya cuma cukup untuk kepala,” ujarnya.
Namun belum lama itu ia merasa kesulitan bernapas lantaran tebalnya bubungan asap.
“Kepulan asap membuat kita sulit bernapas,” ujarnya.
Jani yang membawa sebuah balok kembali mencoba merusak dinding rumah. Gagal. Dari balik asap malah muncul kobaran api.
“Saat memasukkan kepala itu, saya berpikir ke depan kalau memaksakan masuk untuk mencari dan membawa Sauqi kemungkinan tidak bisa keluar jadi saya mengurungkan diri, saat itu tidak ada teriakan minta tolong yang terdengar, ” terangnya.
Saat api mulai membesar, dirinya dan sejumlah warga lain yang mulai berdatangan mundur. Petugas pemadam kebakaran saat itu belum datang.
M. Zaini pemilik rumah dikenal sebagai pemuka agama setempat. Ia sering membuka pengajian ke rumah-rumah warga. Ia juga khatib di masjid-masjid.
Begitu tahu anaknya tewas, Zaini tergeletak tidak sadarkan diri di rumah ibunya. Pingsan 20 menit lamanya, ia tampak begitu sok.
Saat tersadar, Bupati Balangan, Abdul Hadi ditemani komandan Kodim/HSU-BLG sudah berada di depannya. Sejumlah bantuan diserahkan untuk meringankan beban Zaini.
Sementara, api baru dapat dikuasai sekitar pukul 09.00 atau sejam kemudian. Kebakaran pagi tadi tak hanya menewaskan anaknya melainkan juga membakar hangus rumah yang ditinggalinya.
Tim kepolisian telah terjun ke lokasi kejadian untuk olah TKP. Namun Kapolsek Paringin, Ipda Eko Budi Mulyono belum bersedia memberikan keterangan hasil penyelidikan daripada kebakaran maut itu.
"Nanti tunggu dari pimpinan saja ya. Yang jelas penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan kami," ujarnya.
Kesaksian Tetangga Korban Kebakaran Maut Paringin Timur Balangan