News

RSUD Ulin Banjarmasin Layani 281 Pasien Kateterisasi Otak, Bisa BPJS

Kateterisasi otak memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi, mengingat pengerjaannya tidak membutuhkan waktu lama seperti operasi terbuka pada umumnya.

Featured-Image
RUMAH Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin.(Foto: MC-Kominfo Kalsel)

bakabar.com, BANJARMASIN - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin  memiliki pelayanan kateterisasi otak atau neurointervensi sebagai tindakan pencegahan terhadap penyakit stroke.

Direktur RSUD Ulin Banjarmasin Diauddin mengatakan, RSUD milik Pemprov Kalsel ini dipercaya pemerintah pusat untuk melakukan pelayanan kateterisasi otak.

"RSUD Ulin dipercaya oleh pemerintah pusat untuk bisa memberikan salah satu pelayanan stroke tingkat lanjut untuk pencegahan penyakit stroke yang setara dengan rumah sakit nasional bahkan internasional," katanya dikutip dari Antara, Minggu (12/5/2024).

Diauddin menjelaskan, dari awal dibuka hingga saat ini sudah ada 281 tindakan dilakukan dalam mengurangi angka penyakit stroke yang terjadi di masyarakat dan semua biaya ditanggung BPJS Kesehatan.

Menurutnya, tindakan ini memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi, mengingat pengerjaannya tidak membutuhkan waktu yang lama seperti operasi terbuka pada umumnya.

"Ini merupakan rangkaian transformasi pelayanan kesehatan rujukan dari kementerian, di antaranya kanker, jantung, stroke, urenopologi serta kesehatan ibu dan anak," jelasnya.

Dia menegaskan, RSUD Ulin Banjarmasin berkomitmen sebagai rumah sakit daerah yang bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat di Indonesia, khususnya di Kalsel.

"Ini merupakan amanah dari pusat bahwa rumah sakit yang ada di daerah harus bisa memberikan pelayanan kesehatan secara prima," katanya.

Dokter Spesialis Saraf dan Ahli Neurologi Intervensi Staf Kelompok Staf Medis (KSM) Ilmu Penyakit Saraf RSUD Ulin Banjarmasin Muhammad Welly Dafif menjelaskan, layanan kateterisasi ini merupakan teknik terbaru untuk pencegahan stroke dan terapis stroke menggunakan kateter, sehingga bisa memeriksa penyakit.

"Layanan ini hampir sama dengan pemeriksaan kateterisasi jantung. Namun, jika di jantung dipasang di lengan, sedangkan kateterisasi otak di pasang di paha," katanya.

Pelayanan ini, menurutnya, memiliki angka komplikasi kurang dari dua persen dengan tindakan yang dilakukan hanya sayatan kecil 2-3 milimeter, serta masa penyembuhan maksimal dua hari.

"Alat yang dipasang pun hanya jarum kecil. Alat kateter tersebut untuk melihat apakah di otak terdapat sumbatan atau tidak. Sehingga dari hasil tersebut maka dapat dilakukan penyembuhan, serta dapat mencegah kecacatan pasien stroke," demikian Welly.(*)

Editor
Komentar
Banner
Banner