Kalteng

RS Doris Sylvanus Kewalahan Tampung Pasien Covid-19, Apa Solusinya?

apahabar.com, PALANGKA RAYA – Seiring meningkatnya pasien positif corona virus disease atau Covid-19 di Kalimantan Tengah,…

Featured-Image
Info Covid-19 Kalteng. Foto-Istimewa

bakabar.com, PALANGKA RAYA - Seiring meningkatnya pasien positif corona virus disease atau Covid-19 di Kalimantan Tengah, rumah sakit rujukan jadi kewalahan.

Salah satunya RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya. Rumah sakit ini tidak lagi mampu menampung jumlah pasien yang semakin membludak.

“Rumah Sakit Doris hampir tidak bisa lagi menampung masyarakat yang sakit Covid-19. Makanya saya minta masyarakat lebih taat lagi mengikuti anjuran pemerintah,” kata Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, Rabu (22/4).

Untuk itu lanjut Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalteng ini, pihaknya telah mempersiapkan asrama Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) dan asrama haji.

Tetapi demikian, dirinya kembali mengingatkan agar masyarakat tetap mentaati imbauan pemerintah sehingga dapat memutus mata rantai penyebaran virus ini.

Hendaknya masyarakat jangan menganggap remeh. Apalagi mengingat anggaranw untuk penanganan Covid-19 di Kalimantan Tengah tidak sebesar Pulau Jawa.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah, dr Suyuti Syamsul membenarkan, bahwa saat ini kapasitas RS Doris Sylvanus, penuh.

Memang ada rencana untuk menambah lagi di Bapelkes, tetapi masih mengkaji ketersediaan tenaga medis.

img

Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran. Foto-Istimewa

“Kita sekarang juga mendorong RS Bhayangkara dan Siloam ikut merawat pasien Covid-19,” ujarnya.

Untuk RS rujukan di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat sudah menambah ruang isolasi dengan menggunakan ruang vip.

Sedangkan RS dr Murjani Sampit Kotawaringin Timur, baru dalam proses menambah 21 ruangan lagi.

Data terbaru penyebaran corona di Kalimantan Tengah, ada penambahan kasus positif 4 orang, 78 menjadi 82 orang.

Tiga pasien berasal Kota Palangka Raya dan satu orang dari Kabupaten Kapuas.

Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) 252 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 60 ada penambahan dua orang.

Reporter: Ahc23Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner