Rotavirus

Rotavirus, Penyebab Umum terjadinya Diare pada Balita

Imunitas balita memang belum sempurna. Itu sebabnya mereka rentan terpapar virus. Salah satu virusnya adalah rotavirus, penyebab diare.

Featured-Image
Ilustrasi balita kena diare. Sumber: National Institute of Health.

bakabar.com, JAKARTA - Imunitas balita memang belum sempurna. Itu sebabnya mereka rentan terpapar virus. Salah satu virusnya adalah rotavirus, penyebab diare.

Sekitar 50 persen penyebab diare pada anak ternyata disebabkan oleh rotavirus. Hal tersebut disampaikan oleh praktisi kesehatan Dokter Spesialis Anak dr. Ramdhani Yassien. Ia mengatakan rotavirus adalah penyebab umum terjadinya diare pada balita dengan persentase 41-58 persen.

"Dari data Indonesia Rotavirus Surveilance Network 2017, penyebab diare pada balita 41-58 persen karena rotavirus," katanya dalam diskusi terkait imunisasi rotavirus yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (22/8).

Ramdhani juga mengatakan ada penyebab lain diare seperti jamur dan kuman, namun umumnya balita dan anak-anak menderita diare karena faktor bakteri rotavirus.

Baca Juga: Ibu-ibu Keluhkan Rendahnya Akses Pendidikan dan Kesehatan Anak Autisme

Dia menyebutkan bakteri rotavirus masuk ke tubuh balita dan anak-anak umumnya melalui perilaku memasukkan benda-benda asing ke dalam mulut yang kerap dilakukan oleh balita dan anak-anak. Benda-benda yang dimasukkan seperti tangan ataupun mainan memiliki kemungkinan terpapar oleh bakteri rotavirus.

"Sebenarnya bakteri rotavirus ada di lingkungan karena manusia itu hidup berbaur bersama bakteri, jamur, dan kuman. Prinsipnya diare ditransmisikan secara fecal oral, dari kotoran yang tidak sengaja masuk ke mulut," ujar Ramdhani.

Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Jakarta ini mengimbau kepada para orang tua agar melakukan imunisasi rotavirus terhadap anaknya. Imunisasi rotavirus, dapat membantu meminimalisir terjadinya diare yang disebabkan oleh rotavirus pada balita dan anak-anak.

"Setidaknya, imunisasi rotavirus dapat meminimalisir gejala yang terjadi seandainya anak merasa diare," tuturnya.

Vaksin Rotavirus

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Muhammad Syahril mengatakan pelayanan imunisasi rotavirus dapat diperoleh di Posyandu serta Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) yang melayani imunisasi rutin, seperti Puskesmas, Puskesmas Pembantu, rumah sakit pemerintah dan swasta, klinik, praktik dokter mandiri, praktik bidan mandiri, serta pos pelayanan imunisasi lainnya.

"Sasaran pemberian imunisasi rotavirus dimulai paling cepat pada anak usia 2 bulan atau bayi yang dilahirkan pada tanggal 16 Mei 2023," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Muhammad Syahril di Jakarta, Senin (14/8).

Baca Juga: Anak dengan Disabilitas Sering Alami Masalah Tidur

Dia mengatakan imunisasi rotavirus diberikan secara oral sebanyak 0,5 ml atau setara lima kali tetes per dosis. Diberikan sebanyak tiga dosis dengan interval empat pekan antardosis.

Program yang dimulai sejak 15 Agustus 2023 lalu tersebut merupakan agenda lanjutan dari program serupa yang sebelumnya bergulir sepanjang 2022 di 21 kabupaten/kota di 18 provinsi dengan jumlah sasaran 196.876 bayi.

Editor


Komentar
Banner
Banner