Permasalahan Tidur Anak

Anak dengan Disabilitas Sering Alami Masalah Tidur

Tidur merupakan hal penting dalam pertumbuhan anak. Namun anak-anak penyandang disabilitas berisiko mengalami masalah tidur.

Featured-Image
Ilustrasi Anak Mengalami Permasalahan Tidur. Foto: dok. freepik

bakabar.com, JAKARTA - Tidur merupakan hal penting dalam pertumbuhan anak. Namun anak-anak penyandang disabilitas berisiko mengalami masalah tidur.

Dilansir dreams, sebuah studi dari Cebra Center for Neurodevelopmental Disorders, terdapat peningkatan risiko masalah tidur pada anak-anak penyandang disabilitas intelektual termasuk mengalami gangguan perkembangan saraf.

Dalam penelitian tersebut mereka melakukan kuesioner pada orang tua untuk mengidentifikasi gangguan perkembangan saraf yang berbeda dibanding anak-anak tanpa gangguan tidur.

"Anak dengan gangguan perkembangan seperti autisme diketahui 80% peningkatan risiko mengalami masalah tidur insomnia, sering terbangun di tengah malam dan kesulitan bangun di pagi hari," jeals McKenzie Hyde, seorang ahli dalam Sleep Science.

Dalam penelitian ini, ditemukan persentasi permasalahan perkembangan saraf bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus, seperti 73% anak dengan sindrom Smith-Magenis dan 46% anak-anak dengan Angelman dan Autism Spectrum, yang mana mengalami terbangun dari tidur yang cukup parah.

Baca Juga: Ibu-ibu Keluhkan Rendahnya Akses Pendidikan dan Kesehatan Anak Autisme

"Akibatnya gangguan tidur semakin memperburuh fisik mereka dengan berkurangnya waktu tidur, dan memengaruhi respon emosional, perilaku, dan kehidupan sehari-hari," jelas McKenzie.

Menurutnya bagi anak dengan disabilitas fisik dan menggunakan kursi roda dengan durasi yang lama, akan mengalami nyeri punggung dan nyeri leher dan menjadi penyebab anak sulit tidur.

Penanganan yang Tepat

Ilustrasi Penanganan Anak yang Mengalami Permasalah Tidur. Foto: dok. freepik
Ilustrasi Penanganan Anak yang Mengalami Permasalah Tidur. Foto: dok. freepik

Pendekatan diri adalah penanganan pertama untuk merawat anak-anak disabilitas yang sulit tidur, dan mengidentifikasi penyebab gangguan tidur tersebut.

Salah satunya dengan menerapkan peraturan dan kegiatan sebelum tidur, seperti menerapkan waktu tidur siang sebelum jam 1 siang dengan durasi satu jam setiap harinya, pengurangan perangkat elektronik yang mengganggu tidur, mandi setengah jam sebelum tidur hingga membacakan cerita sebelum tidur.

Menjauhkan mainan, membuat suhu, alas tidur dan lampu yang nyaman merupakan hal yang tak kalah penting untuk menangani permasalahan tidur pada anak.

Baca Juga: 1,9 Juta Anak Penyandang Autisme di Indonesia Masih Tak Sejahtera

Untuk anak yang sulit berdiam diri di tempat tidur, dapat melakukan rutinitas malam di kamar dengan bercerita sebelum tidur dan melakukan relaksasi bersama, atau memberikan hadiah kecil sebagai bentuk apresiasi.

Dalam kasus terparahnya, seorang anak dengan masalah tidur ini diberi penanganan seperti hipnotis dan obat-obatan yang membantu tidur mereka. Namun hal tersebut dilakukan setelah melakukan konsultasi dengan seorang ahli seperti dokter anak.

Editor


Komentar
Banner
Banner