Hiburan

Rilis 'Waja Sampai Kaputing', 'Kada Kawa Kawan Ae' Jadi Jagoan di Album Kedua Primitive Monkey Noose

Lagu berjudul 'Kada Kawa Ae' menjadi trek jagoan Primitive Monkey Noose pada album kedua yang bertajuk 'Waja Sampai Kaputing'.

Featured-Image
Primitive Monkey Noose merilis album kedua bertajuk 'Waja Sampai Kaputing.' Foto-Dok PMN

bakabar.com, BANJARMASIN - Lagu berjudul 'Kada Kawa Ae' menjadi trek jagoan Primitive Monkey Noose pada album kedua yang bertajuk 'Waja Sampai Kaputing'.

Kada Kawa Ae berisi nasihat terkait etiket dalam pergaulan. Lewat lagu ini, PMN menunjukkan bahwa mereka juga memiliki selera humor yang tak hanya bagus, tetapi juga brilian.

Dengan percaya diri mereka memasukkan lirik, "Bini Panyarikan, Kada Kawa Kawan Ae". Sebuah pesan menggelitik tentang suami yang takut kepada istrinya. Tak ada nada keluhan, Primitive Monkey Noose justru menyanyikan lagu ini dengan gembira dan penuh rasa syukur.

Lagu bertempo cepat dengan hook memikat ini memiliki lirik yang mudah dicerna siapa saja, meskipun dari awal sampai akhir menggunakan bahasa banjar populer. Dalam beberapa tur, Primitive Monkey Noose sudah pernah memainkan lagu ini. Hasilnya? Pecah! Semua orang ikut bernyanyi.

Baca Juga: Jelang Tampil di Synchronize Fest 2023, Primitive Monkey Noose Bicara Peran Penting Media

Kada Kawa Kawan Ae menjadi salah satu dari tujuh lagu yang ada di album Waja Sampai Kaputing yang dirilis pada pertengahan 2023. Ini merupakan album kedua Primitive Monkey Noose yang menjadi pembuktian mereka di industri musik.

Album ini akan dirilis dalam bentuk digital dan rilisan fisik sekaligus. Jika dalam album perdananya, Richie Cs menjalin kerja sama dengan Sony Music, kali ini Primitive Monkey Noose menjalin kerja sama dengan label demajor's.

Lewat album keduanya, Primitive Monkey Noose masih akan menyajikan musik yang keras, bertenaga, dan lirik yang lugas sekaligus sarkas, tapi tetap menyenangkan untuk didengarkan. Ditambah vokal Richie yang berat, tak salah jika mengidentifikasi band ini sebagai unit rock yang tak hanya progresif dalam konteks musik, tapi juga pemikiran.

Baca Juga: Primitive Monkey Noose, Punk Banjar Menginvasi Synchronize Festival 2023

Meski banyak pengamat dan kritikus menyebut musik mereka masuk dalam ranah celtic/irish, tapi menurut Richie, Primitive Monkey Noose tidak memainkan musik seperti itu. Justru, kata Richie, musik yang diusung Primitive Monkey Noose adalah oposisi dari genre musik yang sering dialamatkan kepada mereka.

Jangan heran jika pendengar akan menemukan perpaduan musik yang sangat beragam di Primitive Monkey Noose. Dari folk, punk, hard rock, progressive metal, hingga hardcore.

Ini selayaknya crossover di berbagai genre yang belum pernah ada sebelumnya. Otentik!

Editor


Komentar
Banner
Banner