bakabar.com, JAKARTA - Persiba Balikpapan begitu menyayangkan insiden yang menimpa pemainnya, Jovanni Renaldi.
Gelandang berusia 20 tahun itu mendapatkan intimidasi dari pemain Persipal Palu Engelbert Sani jelang pertandingan berakhir di Stadion Batakan, Minggu (10/12).
Kejadian tersebut dipicu saat Engel melanggar keras pemain muda U-21 milik Persiba itu.
"Sangat tidak membanggakan. Saya lihat intimidasi di lapangan. Ketika wasit meniup peluit panjang dibunyikan," tegas Sekretaris Tim Persiba Rahmad Sumanjaya kepada bakabar.com, Senin (11/12).
Baca Juga: Kronologi Kericuhan Persiba vs Persipal, Dokter Tim Jadi Korban!
Selain itu kejadian kerusuhan yang terjadi kepada pemain Persiba ini, seharusnya tidak terjadi. Kedua tim justru tak menjunjung tinggi sportivitas dalam hasil akhir pertandingan.
Namun malah sebaliknya, kerusuhan terjadi dan mencoreng pertandingan akhir dalam grup 4 Liga 2 2023/2024 tersebut.
"Seharusnya pertandingan selesai, tapi pemain Persiba masih diambil kakinya dan dikejar setelah peluit panjang," kata Rahmad.
Baca Juga: Persiba Menang 2-0 Lawan Persipal, Modal Babak Playoff
Terlebih lagi, Rahmad amat menyayangkan kejadian tersebut menimpa pemain dibawah U-21 khususnya saat diberikan kesempatan bermain oleh regulasi pihak penyelenggara.
"Yang disesalkan, pemain yang dikejar itu adalah pemain junior, pemain U-21 yang diberikan kesempatan bermain oleh regulasi kompetisi," imbuhnya.
Rahmad berpendapat kejadian yang menimpa pemain muda khususnya dalam perkara intimidasi sangat amat disayangkan.
Baca Juga: Rudy Eka Soal Kerangka Tim Persiba Buatan Ilham Romadhona
Terlebih lagi dimana para pemain junior seperti Jovanni Renaldi masih dalam tahap berkembang dalam potensinya.
"Bagaimana mereka bisa berkembang dengan baik kalau di lapangan masih mendapatkan hal seperti itu," pungkasnya.