Bisnis

Revitalisasi Kawasan Argo Wisata Rampung, Perpaduan Budaya Lokal dan Teknologi

Kementerian PUPR telah merampungkan Kawasan Agro Wisata Tamansuruh, Banyuwangi, Jawa Timur telah rampung. Revitalisasi mengusung konsep perpaduan nuansa budaya

Featured-Image
Kawasan Agro Wisata Tamansuruh, Banyuwangi, Jawa Timur. Foto: Dok. PUPR

bakabar.com, JAKARTA - Kementerian PUPR telah merampungkan Kawasan Agro Wisata Tamansuruh, Banyuwangi, Jawa Timur telah rampung. Revitalisasi mengusung konsep perpaduan nuansa budaya Osing dengan teknologi infrastruktur yang memadai.

Konsep revitalisasi disesuaikan dengan fungsi objek wisata. Memanfaatkan sektor pertanian dipadukan dengan kelestarian lingkungan dan budaya lokal. 

"Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan event baru promosi besar-besaran," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangannya, Minggu (27/8).

Baca Juga: Menteri Basuki: Infrastruktur Jadi Penentu Daya Saing Bangsa

Proses revitalisasi dilakukan sejak September 2021 dan telah selesai pada akhir 2022. Melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementerian PUPR.

Menteri Basuki menyampaikan, rumah tradisional Osing dibangun dengan bahan material kayu kualitas terbaik. Revitalisasi juga dilakukan dengan meningkatkan akses jalan dan infrastruktur publik lainnya.

"Mulai dari parkir, ticketing, pedestrian, kios UMKM, sanggar tari, plaza Osing, view deck, mushola, toilet, ground water tank hingga proteksi kebakaran," ujarnya.

Baca Juga: Menteri Basuki: Infrastruktur Jadi Penentu Daya Saing Bangsa

Sekedar informasi, Agro Wisata Tamansuruh merupakan destinasi wisata alam seluas 10,5 hektare yang terletak di lereng kaki Gunung Ijen, tepatnya di Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah. 

Program revitalisasi tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan domestik atau manca negara. Sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat lokal.

Konsep penataan mengedepankan perpaduan antara kearifan lokal dengan pemanfaatan teknologi. Misal, perpustakaan digital dan ruang aktivitas Smart Kampung tanpa menghilangkan identitas asli masyarakat setempat.

Editor


Komentar
Banner
Banner