Mudik Lebaran 2023

Rest Area jadi Sumber Sampah di Momen Mudik, FFLI Siapkan Biokonversi

Fenomena mudik telah menjadi sebuah tradisi bagi umat Muslim untuk merayakan momen lebaran.

Featured-Image
Kepala Terminal Bus Kalideres Revi Zulkarnaen mengatakan hingga kini masih belum ada signifikan mengenai kenaikan jumlah penumpang di dua pekan menjelang libur Lebaran 2023, Foto : Apahabar.com (Andrew Tito)

bakabar.com, JAKARTA - Fenomena mudik telah menjadi tradisi bagi umat Muslim untuk merayakan momen lebaran. Biasanya mudik identik dengan keramaian, terkadang menyebabkan timbulan sampah, baik di tempat persinggahan maupun di lokasi tujuan pemudik, terutama rest area.

Data Kementerian Perhubungan menunjukkan akan ada 85 juta pemudik yang berpotensi menyebabkan naiknya volume timbulan sampah, khususnya pada daerah yang dilalui, disinggahi, dan menjadi tujuan para pemudik.

Ketua Forest for Life Indonesia (FFLI) Hadi Pasaribu mengakui jika rest area menjadi salah satu lokasi sumber sampah. Terutama di momen momen tertentu, seperti mudik lebaran.

Untuk itu, FFLI membangun fasilitas biokonversi di rest area Cibubur, Tol Jagorawi KM 10. Fasilitas itu berfungsi untuk mengolah sampah organik dengan cara memanfaatkan serangga Black Soldier Fly (BSF/ lalat tentara hitam).

Baca Juga: Program 'Nyi Mas', Menyulap Sampah Menjadi Emas

"Gak ada masalah selama mudik ini, strategi kita memperbanyak magot (larva dari lalat hitam). Ketika pemudik membawa sampah, kita kerahkan magot-magot itu untuk mencerna sampah yang ada," ungkapnya dalam tayangan Youtube aksi iklim di tapak, dikutip Kamis (13/4).

Sehingga, jika terjadi lonjakan pemudik bersamaan dengan lonjakan sampah, pihak FFLI diakuinya sudah siap. "Prinsipnya sampah harus siap menjadi pakan magot," lanjutnya.

Lebih lanjut, Hadi berharap ada perubahan perilaku perorangan maupun dari institusi menyikapi persoalan sampah. Menurutnya tidak hanya saat mudik, namun dalam keseharian, setiap orang harus lebih sadar dalam memilah sampah.

"Ayok jadikan mudik lebaran tahun ini setelah 2022 dihantui dengan pandemi, untuk menjadi tahun mudik dengan minim sampah organik. Mari Sukseskan kampanye #mudikminimsampah bersama-sama," pungkasnya.

Baca Juga: Atasi Sampah Laut, SeaCleaners Siap Bantu Indonesia Bikin Kapal Khusus

Sementara itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus berupaya untuk mengkampanyekan 'Mudik Minim Sampah' kepada masyarakat yang menggunakan moda transportasi, termasuk di lokasi istirahat (rest area).

Selan itu, kampanye #mudikminimsampah di media sosial, elektronik, cetak dan lainnya harus dilakukan secara masif. Kampanye tersebut merupakan salah satu langkah antisipasi yang dilakukan KLHK untuk mengurangi dampak sampah di momen mudik lebaran tahun ini.

Selain kampanye 'Mudik Minim sampah', langkah antisipasi lain yang diambil KLHK adalah menerbitkan Surat Edaran (SE) No SE 3/MENLHK/PSLB3/PLB.0/4/2022 tentang Pengelolaan Sampah dalam Rangka Mudik Lebaran. Selain itu, Dirjen PSLB3 melakukan konsolidasi dengan seluruh pemerintah daerah, kementerian/lembaga, dan para pengelola fasilitas publik secara langsung.

Editor
Komentar
Banner
Banner