bakabar.com, MARABAHAN - Berlangsung selama 10 hari, Pasar Rakyat di Lapangan 5 Desember Marabahan menghasilkan total omzet miliaran rupiah.
Termasuk rangkaian Hari Jadi ke-63 Barito Kuala (Batola), pasar tersebut resmi dibuka 7 Januari 2023.
Tercatat sebanyak 200 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berpartisipasi, mulai dari kuliner, kelompok usaha, hingga pedagang kaki lima.
Hanya kemeriahan itu harus berakhir, Senin (16/1) malam, setelah resmi ditutup oleh Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Zulkipli Yadi Noor.
Meski terbilang singkat, penyelenggaraan Pasar Rakyat di Marabahan tersebut terbukti mampu menggerakkan perekenomian masyarakat.
Seperti dilaporkan Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopperindag) Batola, Wahyu Adibawono, nilat omzet total pedagang yang mencapai Rp1,6 miliar.
"Antusias masyarakat cukup tinggi, sehingga terjadi kenaikan omzet dibanding Pasar Rakyat 2022 yang hanya Rp1,4 miliar," jelas Wahyu.
Omzet itu cukup menggembirakan, mengingat durasi Pasar Rakyat 2023 hanya 10 hari, atau lebih pendek dari sebelumnya selama 12 hari.
"Artinya omzet yang dibukukan sesuai dengan tujuan penyelenggaraan pasar rakyat. Tentu kami berharap uang itu beredar di Batola, sehingga terjadi multiplier effect di sektor ekonomi," sahut Zuklipli.
"Semoga tahun depan dapat kembali dilaksanakan dengan lebih meriah dan inovasi yang menarik. Sesuai keinginan Penjabat Bupati, kalau perlu pasar rakyat digelar dua kali setahun," sambungnya.
Terlepas dari rencana penyelenggaraan dua kali setahun di Marabahan, pasar rakyat juga didorong untuk digelar di semua kecamatan.
"Kami berencana agar pasar rakyat juga digelar di setiap kecamatan mulai tahun depan. Diharapkan ekonomi di setiap kecamatan tergerak, sekaligus gaung Hari Jadi Batola semakin terasa," tandas Zuklipli.