bakabar.com, JAKARTA - Presiden Jokowi membatalkan hembusan wacana reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju yang semula disebut bakal digelar pada Rabu Pon (1/2) kemarin.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengeklaim bahwa Jokowi belum memiliki rencana merombak kabinet, meski wacana begitu kencang di ruang publik.
"Belum, belum ada (reshuffle)," kata Pratikno di Solo Technopark (STP) Solo, Jawa Tengah, Minggu (5/2).
Baca Juga: Soal Reshuffle Kabinet, Presiden Jokowi: Hari Ini Rabu Pon
Pratikno bahkan berspekulasi bahwa reshuffle mungkin dilakukan pada Februari atau Maret 2023. Namun ia menegaskan bahwa kewenangan perombakan kabinet merupakan hak prerogatif Jokowi dan bisa dilakukan kapanpun.
"Ya bisa bulan ini, bisa bulan depan," ungkap mantan Rektor UGM tersebut.
Diketahui, Ketua Umum Parta NasDem Surya Paloh beberapa hari lalu menemui Presiden Jokowi yang dimaknai sebagai upaya membahas masa depan pencapresan Anies dan kemungkinan perombakan kabinet. Maka, sinyal Menteri dari partai NasDem bakal didepak sempat menguat.
Baca Juga: Masih Tutupi Isu Reshuffle, Seskab: Jokowi Tinggalkan Istana Rabu Sore
"Pertemuan ini menandakan Paloh ingin membuka komunikasi dengan Jokowi, pasca deklarasi Anies membuat Jokowi tak berkenan, marah, maka ujung dari itu Menteri dari NasDem akan di-reshuffle," ungkap Pengamat Politik, Ujang Komarudin.
"NasDem mengusung Anies sebagai capres, maka akan diserang dan dikerjai, akan di-reshuffle," sambung dia.
Namun, tampaknya Jokowi berubah pikiran dan tak mendepak siapapun menteri Kabinet Indonesia Maju meski wacana sempat menguat bakal dirombak pada Rabu pon (1/2) kemarin.
Baca Juga: Reshuffle Menteri Jokowi Berpeluang Ganggu Stabilitas Politik
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta sejumlah pihak dan masyarakat menunggu terkait dengan hembusan wacana reshuffle atau perombakan kabinet yang bakal dilakukan pada Rabu Pon (1/2). Namun, afirmasi penantian Jokowi mengisyaratkan wacana reshuffle yang semakin menguat.
"Ya ditunggu saja besok, ditunggu saja besok. Ditunggu besok saja," kata Jokowi kepada wartawan usai menghadiri Kopdarnas PSI di Jakarta, Selasa (31/1) malam.
Eks Gubernur DKI ini menyebut bahwa Rabu pagi hingga siang akan berada di Istana Negara. Namun, sore harinya ia akan bertolak ke Bali hingga Kamis (2/2).
"Oh ya, besok, besok sore saya di Bali," ujarnya.
Kemudian, Jokowi juga enggan berbicara banyak tentang Rabu Pon yang diasumsikan sebagai waktu yang seringkali digunakan untuk merombak kabinet. Padahal, Rabu Pon hanya penanggalan kalender Jawa.
"Besok Rabu Pon, Kamisnya Wage kalau enggak salah," ungkap Jokowi sembari berkelakar.