Borneo Hits

Renggut Nyawa Balita, Berikutnya Kronologi Kebakaran di Antar Raya Batola

Renggut nyawa seorang balita, berikut kronologi kebakaran di Antar Raya, Kecamatan Marabahan, Barito Kuala (Batola), Minggu (15/12),

Featured-Image
Puing-puing rumah Jam'ah di Desa Antar Raya yang terbakar habis. Foto: bakabar.com/Bastian

bakabar.com, MARABAHAN - Renggut nyawa seorang balita, berikut kronologi kebakaran 2 buah rumah di Antar Raya, Kecamatan Marabahan, Barito Kuala (Batola), Minggu (15/12),

Kebakaran telah membuat rumah yang ditempati Jam'ah (78) bersama sang anak M Mahfuz (32) menjadi arang. Api juga menyebabkan rumah M Mahmud (33) yang merupakan kakak kandung Mahfud, mengalami kerusakan hingga 80 persen. 

Tidak hanya harta benda, uang tunai puluhan juta, dan surat-surat berharga, si jago merah telah merenggut nyawa putra Mahfuz berinisial MSZ yang baru berusia 22 bulan.

Sedangkan istri Mahfuz bernama Nina Hartini, mengalami luka bakar di telapak kaki, lengan kiri dan wajah sebelah kiri.

Perempuan berusia 23 tahun ini selanjutnya harus menjalani perawatan intensif di RSUD Abdul Aziz Marabahan.

"Kebakaran terjadi sekitar pukul 16.00 Wita. Api pertama kali diketahui warga yang melintas, karena posisi rumah berada di belakang warung," papar Kepala Desa Antar Raya, Samsuriadi, kepada bakabar.com.

Nina yang kebetulan berada di warung, seketika menyeruak kembali rumah dan berusaha menyelamatkan sang anak. Namun api sudah membesar dan membakar seluruh ruangan yang terbuat dari kayu.

Warga yang mengetahui kejadian itu, bergegas memberikan pertolongan. Mulai dari membantu memadamkan dengan peralatan seadanya, hingga mengeluarkan perabot yang masih dapat diselamatkan.

Tidak lama berselang, mulai berdatangan armada pemadam kebakaran milik TRC BPPD dan Damkar Batola, serta relawan pemadam.

"Saya masih berada di tempat kerja, ketika dikabari rumah saya terbakar. Saya langsung pulang dan hanya memikirkan kondisi anak istri. Adik saya (Mahfuz) juga tak berada di rumah," beber Mahmud.

Oleh karena rumah tidak bisa lagi ditempati, sementara para korban tinggal di rumah keluarga yang terdekat.

"Sebagian besar perabot rumah terbakar, termasuk uang sekitar Rp10 juta. Bahkan pakaian tersisa hanya yang dikenakan di badan," jelas Mahmud.

"Sedangkan beberapa sepeda motor berhasil ditarik keluar, meski sedang terkunci setang," sambung pria yang menyambi berjualan sepeda motor bekas ini.

Selain pakaian sehari-hari, perlengkapan ibadah umrah yang akan digunakan Jam'ah juga terbakar. Direncanakan Jam'ah akan berangkat 9 Januari 2025 ke Tanah Suci.

"Saya tidak terlalu mempersoalkan rumah yang habis terbakar. Namun saya sangat sedih, karena kehilangan cucu paling kecil," tutur Jam'ah.

Sementara Unit Identifikasi Sat Reskrim Polres Batola sudah melakukan olah tempat kejadian perkara. Berdasarkan keterangan saksi dan bukti-bukti di tempat kejadian, diduga kebakaran dipicu korsleting listrik.

Editor


Komentar
Banner
Banner