Relax

Remaja Tanjung Priok Komitmen Bawa Perubahan lewat TBM Bahari Cerdas

apahabar.com, JAKARTA – Masih lekat dalam ingatan, betapa kontroversialnya pernyataan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly,…

Featured-Image

bakabar.com, JAKARTA – Masih lekat dalam ingatan, betapa kontroversialnya pernyataan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, pada 2020 lalu. Kala itu, dia menyatakan Tanjung Priok sebagai daerah penghasil kriminalitas.

Sontak, pernyataan ini menuai kecaman, utamanya dari kawula muda setempat. Mereka khawatir stigma negatif itu bakal berimbas pada minimnya lapangan pekerjaan bagi warga Tanjung Priok.

Padahal, banyak anak muda di kawasan tersebut yang justru aktif terlibat dalam kegiatan positif. Seperti halnya, Lala Iskandar, seorang pegiat literasi yang tergabung dalam Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Bahari Cerdas.

Bukan sekadar menggalakkan literasi, remaja putri yang akrab disapa Lala ini turut berkontribusi meningkatkan taraf ekonomi warga Tanjung Priok. Caranya, dengan mencanangkan sebuah bisnis yang sekiranya bisa dikembangkan warga sekitar.

Amati, Tiru, Modifikasi

Salah satu upaya Lala dalam mewujudkan hal tersebut ialah mencontoh bisnis yang sudah berhasil. Seperti, budidaya jamur mikoponik di kawasan Bumi Kepanduan Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Lala, bersama remaja Tanjung Priok lainnya, mengunjungi langsung tempat budidaya tersebut. Tujuannya adalah untuk belajar mengelola potensi wilayah menjadi modal utama bisnis.

img2

Mengingat potensi setiap wilayah berbeda, Lala mengatakan bisnis yang bakal dikembangkan pun tak sama persis. Mereka bakal mengadopsi prinsip ‘amati, tiru, dan modifikasi.’

“Kita di sini bukan untuk meniru bisnisnya, tapi mengadopsi spirit (semangat membangun bisnis),” ujarnya kepada bakabar.com, Sabtu (9/9/2022).

Setelah menimbang berbagai potensi Tanjung Priok, Lala membeberkan bahwa anggota TBM Bahari Cerdas kemungkinan bakal mengembangkan budidaya lele di dalam ember. Dia berharap hasil budidaya nantinya dapat membantu meningkatkan taraf ekonomi daerah asalnya itu.

Senada dengan hal itu, Nandha Julistya yang merupakan pegiat literasi sekaligus inisiator kegiatan ini, turut menambahkan jika literasi bukan hanya berhenti sebagai gerakan minat membaca buku, melainkan menstimulasikan pengetahuan yang diperoleh dari bacaan agar berdampak pada peningkatan kesejahteraan.

"Spirit yang coba kami tumbuhkan melalui rangkaian kegiatan ini adalah bagaimana pemuda di Priok bisa mengadopsi pola ini (kegiatan vokasi) untuk kemudian diimplementasikan sesuai potensi yang dimiliki," pungkasnya. (Nurisma)



Komentar
Banner
Banner