bakabar.com, SURABAYA - Calon presiden PDI-Perjuangan Ganjar Pranowo kembali berkunjung ke Surabaya hari ini, Jumat (7/7). Dia menghadiri Kongres Gerakan Emak-emak Relawan Ganjar Pranowo (Gemar GP) Jawa Timur di Jatim Expo Surabaya.
Ganjar tiba di lokasi pukul 14.00 WIB menggunakan busana garis-garis hitam-putih dan udeng khas Surabaya. Ganjar pun langsung disambut teriakan para relawan perempuan yang tergabung dalam Gemar GP.
“Ganjar Presiden. Ganjar Presiden,” riuh ribuan relawan perempuan itu.
Baca Juga: Sekjen PDIP Sebut Pertemuan Ganjar-Erick Jadi Pendekatan Personal
Ketua Gemar GP Qurrota Ayyun mengatakan bahwa relawan perempuan yang hadir pada kongres ini mencapai 10 ribu orang. Mereka berasal dari seuruh kota/kabupaten se Jatim.
Usia mereka pun beragam, mulai dari anak muda hingga paruh baya.
Qurrota Ayun mengungkapkan, agenda kongres ini bertujuan untuk menguatkan peran para perempuan Gemar GP untuk memenangkan Ganjar pada Pilpres 2024.
Selain itu, mereka ingin memperjuangkan kesejahteraan perempuan Indonesia melalui Ganjar. Karenanya, mereka menyerahkan 9 mandat suara perempuan Jatim kepada Ganjar pada agenda tersebut.
"Mandatnya terkait kesejahteraan perempuan Indonesia,” ucap dia kepada awak media di lokasi.
Baca Juga: Khofifah Berpeluang Tambal Elektoral Anies, Ganjar atau Prabowo
Menurut Ayun, Gemar GP memilih untuk mendukung Ganjar karena Gubernur Jawa Tengah itu dinilai berpihak kepada para perempuan. Hal itu terlihat selama kepempinan Ganjar di Jawa Tengah.
"Ganjar memperjuangkan perempuan dari sisi umkm, kesehatan, dan kebijakan lainnya selama dua periode menjadi gubernur," papar Ayun.
Menurut Ayun, Gemar GP telah berdiri selama 1 tahun dan telah melakukan berbagai kegiatan secara masif. Seperti pelatihan UMKM, seminar parenting, senam sehat, dan sejumlah aksi sosial.
Saat ini, jumlah anggota Gemar GP Jatim mencapai 200 ribu orang di seluruh kabupaten/kota di Jatim. Mereka menargetkan suara Ganjar hingga 80 persen untuk kalangan perempuan di Jatim.
“Target suara perempuan untuk Ganjar minimal 60 persen, tapi kalau bisa 80 persen," papar dia.
