Komoditas Pangan

Relatif Stabil Tinggi, Ikappi: Harga Beras Alami Kenaikan Per Harinya

Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mengungkapkan fase kedua menjelang Idulfitri, beberapa komoditas mengalami kenaikan harga.

Featured-Image
ilustrasi harga beras di Retail kawasan Depok hari ini, Sabtu (1/4). (Foto: apahabar.com/Leni)

bakabar.com, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mengungkapkan pada fase kedua menjelang Idulfitri, beberapa komoditas akan mengalami kenaikan harga. Terbukti, beberapa komoditas masih bertengger stabil di harga tertinggi dan tidak terjadi penurunan, seiring permintaan yang juga tinggi.

"Sehingga beberapa komoditas yang wajib dan harus diwaspadai dan dipastikan akan mengalami kenaikan adalah beras," ungkap Abdullah Mansuri, Ketua Umum DPP Ikappi dalam keterangan resmi yang diterima bakabar.com, Rabu (19/14).

Saat ini, harga beras medium berada di harga Rp12.000-an, sedangkan harga beras premium Rp13.500 dan setiap harinya akan mengalami kenaikan sekitar Rp200.

Tidak hanya beras, sejumlah komoditas lain seperti; telur ayam, daging ayam dan daging sapi juga mengalami kenaikan. Bahkan minyak goreng subsidi (MinyaKita) sudah mencapai harga Rp16.000 per kemasan.

Baca Juga: Kenaikan Harga 'Bapok', Ikappi: Bukti Kurangnya Pengawasan Pemerintah

Hal serupa dialami komoditas tepung terigu dan buah - buahan yang kenaikannya cukup signifikan, mencapai 20%. Adapun gula pasir kenaikannya menjadi Rp14.500/ kilogram. Sementara bawang merah menjadi Rp45.000 per kilogram dan bawang putih Rp36.000 per kilogramnya.

"Kami menyakini akan mengalami kenaikan hingga H-1 menjelang Idulfitri dan setelah itu turun. Kemudian akan memasuki fase ketiga, dimana akan terjadi kenaikan harga paska Idulfitri," imbuhnya.

Kenaikan harga setelah Idulfitri disebabkan oleh beberapa faktor. Kenaikan itu, menurut Abdullah telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Faktor pertama karena tidak banyak pedagang yang berjualan komoditas tertentu.

Baca Juga: Daya Beli Masyarakat Melemah, Ikappi: Harga Komoditas Pangan Turun

Kedua, tidak banyak petani melakukan panen dikarenakan masih dalam suasalan libur Lebaran. Faktor ketiga, karena distribusi yang terganggu. Biasanya di musim arus balik lebaran, banyak jasa angkutan yang tidak melakukan kegiatan distribusi.

"Di fase ketiga ini perlu diwaspadai. Ini biasanya terjadi H+1 sampai H+7  akan ada kenaikan beberapa komoditas karena suplai dan demandnya tidak seimbang," pungkas Abdullah.

Editor
Komentar
Banner
Banner