Tak Berkategori

Rekonstruksi Pembunuhan Agus ‘Banteng’ di Pasar Kasbah Banjarmasin, Pelaku Utama Buron

apahabar.com, BANJARMASIN – Polsek Banjarmasin Tengah menggelar rekonstruksi kasus pengeroyokan yang menyebabkan tewasnya Agus Sarwani alias…

Featured-Image
REKONSTRUKSI kasus pengeroyokan yang menyebabkan tewasnya Agus Sarwani alias Agus ‘Banteng’ digelar di Mapolsek Banjarmasin Tengah. apahabar.com/Riyad Dafhi R

bakabar.com, BANJARMASIN – Polsek Banjarmasin Tengah menggelar rekonstruksi kasus pengeroyokan yang menyebabkan tewasnya Agus Sarwani alias Agus ‘Banteng’ (56), Selasa (24/11) siang.

Insiden itu sebelumnya terjadi di Pasar Kasbah, Jalan Pangeran Antasari, Banjarmasin Tengah, Jumat (4/9) silam.

Dalam rekonstruksi tersebut, dua pelaku, Ramli alias Utuh Kijip (38) dan Supian alias Badil (37) memperagakan sejumlah adegan penganiayaan berat yang menyebabkan tewasnya korban Agus ‘Banteng’.

“Ada 16 adegan,” ujar Kapolsek Banjarmasin Tengah, Kompol Irwan Kurniadi melalui Kanit Reskrim, Iptu Gusti.

Penganiayaan dilakukan oleh 3 orang. Namun 1 pelaku bernama Hasan yang merupakan ayah tiri Utuh Kijip masih belum tertangkap dan berstatus daftar pencarian orang (DPO).

Lantaran masih buronnya 1 pelaku, maka motif penganiayaan belum sepenuhnya terkuak.

Sebab, orang yang memiliki masalah dengan Agus Banteng sebenarnya adalah Hasan.

Sosok Pengadu Domba

Sementara itu, menurut kuasa hukum pelaku, M Yuliansyah dari LKBH ULM, terlibatnya Utuh Kijip dengan Badil, mula-mulanya karena salah satu di antara dua sekawan itu diadu domba oleh Hasan untuk menyerang korban Agus Banteng.

“”Utuh Kijip dihasut oleh Hasan untuk menyerang Agus Banteng,” ujarnya.

Kisahnya berawal saat Utuh Kijip, Badil dan satu temannya yang lain sedang duduk nongkrong di Pasar Kasbah.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

Ketika itu datang ibu Utuh Kijip, Rasiyah. Kepada Utuh Kijip, Rasiyah berkata, “Itu bapakmu (Hasan) hendak dipukuli Agus Banteng, mama juga dibilangnya bungul (bodoh),” ujar Rasiyah kepada Utuh Kijip.

Mendengar itu, Utuh Kijip mengatakan kepada Rasiyah, kalau ia akan mendatangi Agus Banteng, selepas Salat Jumat.

“Nanti aku datangi sesudah Jumatan,” kata Utuh Kijib membalas Rasiyah.

Selepas perbincangan singkat itu, Rasiyah pergi, sementara Utuh Kijip dengan Badil mendatangi korban Agus Banteng di tempatnya kerap duduk bersantai di Pasar Kasbah.

Ketika bertemu dengan Agus Banteng, Utuh Kijip bertanya perihal apa yang menjadi masalah antara korban dengan ibu dan ayah tirinya.

Kepada Utuh Kijip, Agus Banteng pun menjelaskan titik awal permasalahan dirinya dengan Rasiyah dan Hasan.

Singkat cerita, Utuh Kijip dan Agus Banteng bersalaman dan setuju untuk berdamai. Utuh Kijip dan Badil pun pergi menuju ke parkiran untuk mengambil sepeda motornya.

Sesampainya di tempat parkir, Utuh Kijip didatangi oleh Hasan.

Waktu itu, Hasan memprovokasi Utuh Kijip. Hasan mengatakan kalau korban menantangnya berkelahi dan ibu Utuh Kijip hendak dipukul oleh Agus Banteng.

Tak cuma memprovokasi, Hasan juga turut serta mengajak Utuh Kijip dan Badil untuk mengeroyok korban.

Utuh Kijip yang kadung emosi pun mengamini ajakan Hasan. Mereka bertiga pun berbondong-bondong kembali mendatangi Agus Banteng.

Di tengah perjalanan, Utuh Kijip meminta kepada Hasan untuk memberikannya sebilah belati. Hasan pun memberikan belati tersebut dan disimpan oleh Utuh Kijip di balik punggungnya.

Saat sampai di hadapan korban, Utuh Kijip dan Agus Banteng sempat terlibat cekcok mulut.

Berselang kemudian, lantaran melihat Agus Banteng yang bersiap untuk memukulkan kayu, Utub Kijip pun langsung menghujamkan belati yang sedari tadi dipegangnya.

Selanjutnya terjadilah jual beli serangan antara ketiga pelaku dengan Agus Banteng. Hingga akhirnya ada seseorang yang berteriak ‘polisi’, yang membuat para pelaku kabur tunggang langgang.

Sementara korban Agus Banteng mengalami luka cukup parah dan dilarikan ke Rumah Sakit Ulin Kota Banjarmasin dan selanjutnya dirujuk ke Rumah Sakit Ansari Saleh Banjarmasin.

Namun nahas, nyawa pria paruh baya itu tak bisa lagi tertolong. Ia meninggal usai mendapat perawatan intensif dari tim medis rumah sakit.

Atas perbuatan kedua tersangka, polisi menjeratnya menggunakan pasal 351 jo 170 KUHP tentang Tindak Pidana Penganiayaan dan atau Pengeroyokan hingga korban meninggal dunia.

Diwartakan sebelumnya, peristiwa berdarah pecah di Pasar Kasbah, Jalan Pangeran Antasari, Banjarmasin Tengah, Jumat (4/9) silam

Insiden tersebut melibatkan 2 korban yang merupakan pasangan suami istri dengan 3 pelaku. Agus Banteng merupakan penjaga keamanan di kawasan pasar tersebut. Mereka warga Jalan Pekapuran Raya, Banjarmasin Timur.

“Kalau dari cerita kemungkinan diserang dari belakang,” ujar adik korban Agus Banteng, Lina ditemui di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Ulin Kota Banjarmasin beberapa saat setelah kejadian.

Akibat serangan itu, Agus Banteng pun harus menderita luka tusuk di bagian leher dan beberapa di bagian punggung. Sedangkan istrinya, Linda mengalami luka di bagian kepala.



Komentar
Banner
Banner