Cuan Jelang Lebaran

Raup Untung Jelang Lebaran, Perajin Lampion di Jombang Banjir Pesanan

Perajin lampion di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, kebanjiran pesanan karena produknya banyak digunakan saat malam takbiran dan sebagai hiasa rumah.

Featured-Image
Perajin menyelesaikan pembuatan lampion di Desa Ploso Geneng, Jombang, Jawa Timur, Rabu (29/5/2019). Mendekati Idul Fitri perajin mengaku kebanjiran pesanan hingga 1.300 biji lampion untuk takbir keliling yang dijual Rp10 ribu per buah. Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA - Perajin lampion di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, kebanjiran pesanan. Kerajinan lampion yang banyak digunakan saat malam takbiran menjelang Idulfitri serta hiasan rumah waktu Lebaran.

Eeng Tri Anjuni (40), perajin lampion, warga Desa Plosogeneng, Kecamatan Jombang Kota, Kabupaten Jombang, mengungkapkan pesanan lampion mulai dikerjakannya sejak awal Ramadan. Lampion banyak digunakan masyarakat termasuk anak-anak untuk memeriahkan malam takbiran serta sebagai hiasan rumah saat Idulfitri.

"Pesanan cukup banyak. Saya sudah setor ke Tulungagung dan Kediri 500 lampion. Ini juga buat lagi untuk stok di rumah, untuk kebutuhan lokal saja (permintaan warga di Jombang)" kata Eeng di Jombang, Kamis (20/4).

Ia menjelaskan, sudah lama menggeluti usaha membuat lampion ini. Awalnya, hanya sedikit saja permintaan namun kini sudah ratusan lampion yang dipesan.

Baca Juga: Polda Jatim Amankan 231 Kilo Bahan Peledak di Jombang!

Warga membuat lampion di Jombang, Jawa Timur. Foto: ANTARA
Warga membuat lampion di Jombang, Jawa Timur. Foto: ANTARA

Menurut dia, saat ini permintaan lampion mengalami kenaikan. Pada 2022 lalu dirinya bisa menjual lampion antara 500 unit hingga 600 unit ke berbagai daerah di Jawa Timur. Tahun ini, dirinya mampu menjual hingga 800 unit lampion.

Beberapa kota yang paling banyak pesanan seperti di Tulungagung, Blitar, Kediri, dan sejumlah kota lainnya.

Membuat lampion, kata dia, butuh kesabaran dan ketelitian. Awalnya rangka lampion dibuat kemudian kertas untuk menjadi penutup dipotong satu per satu hingga disesuaikan dengan pola lalu dilem sesuai pola.

Ia menyebut, harga lampion kini juga mengalami kenaikan. Tahun lalu, harga satu lampion adalah Rp13.000, sedangkan tahun 2023 ini harganya naik menjadi Rp15.000 per lampion.

Baca Juga: Kisah Inspiratif, Kerajinan Enceng Gondok Wiwit Mendunia dan Beromzet Puluhan Juta

"Harganya naik karena bahan-bahannya juga banyak yang naik, harganya sekarang ini," kata dia.

Walaupun ada kenaikan, permintaan lampion juga masih bagus, terbukti pesanan justru meningkat. Dia bersyukur dengan permintaan yang bagus itu, berarti pendapatannya juga akan semakin banyak.

Selama membuat lampion di bulan Ramadan ini, omzet yang didapatkannya bisa mencapai Rp12 juta. Ia berharap usaha ini bisa terus berkembang. "Omzetnya lumayan untuk seorang ibu rumah tangga seperti saya," kata Eeng.

Editor
Komentar
Banner
Banner