bakabar.com, BARABAI - Ratusan elemen masyarakat gelar aksi bersih-bersih aliran sungai di Desa Masiraan, Kecamatan Pandawan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Sabtu (13/1).
Aksi bersih-bersih dilakukan karena banyaknya tumpukan sampah kayu yang menyumbat aliran sungai.
"Ada sekitar 365 orang yang turut bergabung dalam aksi bersih-bersih aliran sungai ini," jelas Plt Camat Pandawan, M Affauw Al Bagaq.
"Sebelumnya sempat kita rapatkan bersama pemerintah desa dan berbagai elemen masyarakat, hingga dapat terlaksana hari ini," ujarnya.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan upaya normalisasi sungai yang sempat tersumbat oleh berbagai material tumpukan sampah yang terbawa oleh banjir.
Kemudian, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Operasional dan Pemeliharaan (OP) 1 BWS Kalimantan 3, Heri Yuli Utomo mengaku sebelumnya mendapatkan laporan dari desa bahwa ada aliran sungai yang tersumbat.
"Kita langsung datang ke lokasi, dimana kita juga ada menempatkan beberapa juru (petugas) untuk memantau aliran sungai," jelasnya.
"Kemarin sudah kita rapatkan dan rencana pakai alat berat. Namun, ternyata kita survei alat berat tidak bisa, jadi sementara kita pakai manual," sambungnya.
Penanganan sumbatan aliran sungai ini, kata dia, memang harus dilakukan secara kolaborasi.
"Ini agar kita dapat bersama-sama meningkatkan kesadaran dan mengurangi dampak banjir agar segera dapat diatasi," tuturnya.
Menanggapi aksi tersebut, Pambakal Jaranih, Husni mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut berpartisipasi.
"Sudah 14 hari desa kami terendam banjir. Dan akibat tumpukan sampah itu, genangan banjir sangat lambat turun," ucapnya.
Bahkan, kata Husni, beragam aktivitas masyarakat terhambat dan pembelajaran di sekolah juga masih diliburkan.
Selain itu, juga ada dua jembatan yang mengalami kerusakan di Desa Masiraan karena terjangan tumpukan sampah.
Ia berharap debit air tidak bertambah lagi dan banjir segera surut agar aktivitas warga dapat kembali normal.