bakabar.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan membedah pemukiman atau kampung kumuh di sejumlah wilayah Ibu Kota.
Pemprov ingin Jakarta sebagai potret Indonesia memiliki pemukiman yang layak dan teratur bagi penduduknya. Dengan penataan pemukiman mereka juga sekaligus membenahi permasalahan sanitasi dan lain sebagainya.
Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris menyebut ada 450 Rukun Warga (RW) kumuh di DKI Jakarta yang akan dibenahi ke depan.
Baca Juga: Antre demi Natalan di Kampung Halaman, Kisah Pemudik Pelabuhan Merak
Pembenahan ini diproyeksikan akan dilakukan secara bertahap hingga tahun 2026. Untuk saat ini, sekitar 250 rumah yang akan dibenahi.
"Sudah ada list-nya di dinas perumahan, kita ambil hasil evaluasi BPS, bahwa secara total ada 450 RW kumuh di DKI dan sekarang yang dibenahi sekitar 250 rumah. Itu bertahap sampai 2026," kata Afan di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (7/1).
Baca Juga: Mendulang Makna Toleransi di Kampung Sawah
Selanjutnya, Afan menjelaskan salah satu pemukiman kumuh yang akan dibedah berada di Jakarta Utara. Kondisi pemukiman tersebut sangat sempit, sehingga atap rumah saling menutupi.
"Jadi ada beberapa di utara. Pemukimannya saking sempitnya antara atap dan atap rumah yang berhadapan itu saling menutupi. Jadi enggak ada sinar matahari, enggak ada sirkulasi udara," ujarnya.
Baca Juga: Jadi Provinsi Terpadat, Penduduk Pemukiman Padat Kampung Pulo Tinggal Tanpa Atap
Penjabat (PJ) Gubernur Heru Budi Hartono telah merancang anggaran untuk program bedah kampung tersebut. Pihaknya juga akan bersinergi dan berkolaborasi dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk pendanaan tersebut.
"Kita sudah alokasikan. Kalau terkait anggaran sedang ditata nanti kita sinergi dengan program CSR," imbuhnya.