bakabar.com, KANDANGAN - Ratusan massa dari aparatur sipil negara (ASN) pegawai Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Hulu Sungai Selatan (HSS) menggelar aksi demonstrasi menolak Rusmadi menjabat sebagai Kepala Kemenag HSS, Senin (22/07).
Aksi demonstrasi sekitar seratus lebih massa tersebut dilakukan di halaman Kantor Kemenag HSS pagi tadi. Mereka sepakat mengambil sikap menolak keberadaan Rusmadi di Bumi Antaludin.
Salah satu spanduk yang dibentangkan puluhan pendemo bertuliskan 'Pimpinan yang arogan, angkuh dengan ucapan, suka menekan, dan mengadu domba warga Kemenag, agar angkat kaki di Bumi Antaludin'.
Pintu gerbang kantor beserta rumah dinas Kepala Kemenag HSS turut digembok oleh massa. Bahkan, pintu ruang kerja kepala dan ruang Humas Data & Informasi Kemenag HSS turut disegel menggunakan kayu balok menyilang.
Alasan puluhan warga Kantor Kemenag HSS melakukan aksi demonstrasi lantaran kecewa atas sikap Rusmadi saat menjabat sebagai Kepala Kemenag HSS.
Kasubbag Tata Usaha Kantor Kemenag HSS Fathurrahman mengungkapkan bahwa warga Kemenag HSS menyatakan sudah tidak bisa menerima sikap Kepala Kemenag HSS yang telah semena-mena.
"Sebelum aksi, sudah mengirimkan secara administrasi kepada Kantor Wilayah Kemenag Kalimantan Selatan, KUA, Madrasah, masyarakat, hingga MUI," katanya.
Fathurrahman menjelaskan, banyak hal yang tidak sesuai kebijakan mengenai administrasi dan lainnya sampai kata-kata yang tidak pantas. "Sering menolak tamu yang datang, diarahkan ke bawahannya," lanjutnya.
Warga Kemenag HSS menuntut supaya Rusmadi pindah atau angkat kaki dari Kantor Kemenag HSS.
Menanggapi hal ini, Kepala Kemenag HSS Rusmadi membantah sikapnya seperti yang diungkapkan lewat aspirasi oleh warga Kemenag HSS.
"Hanya sebagian pegawai yang merasa kecewa, dan masalah yang kedua terkait hubungan masyarakat itu tidak benar 100 persen," ungkapnya saat dikonfirmasi melalui telepon.
Menurut Rusmadi, apa yang dilakukan selama menjabat sebagai Kepala Kemenag HSS telah sesuai dengan kebijakan maupun aturan.
"Tidak ada yang merugikan aparatur sipil negara, hanya kepentingan kelompok atau pribadi sehingga kami merasa dizalimi," jelasnya.
Rusmadi juga menyangkal bahwa dia merupakan pimpinan yang arogan, karena tidak pernah semena-mena melakukan sesuatu.
Diketahui sewaktu warga Kemenag HSS melakukan aksi demonstrasi, ternyata Rusmadi sempat ingin masuk kantor namun tidak bisa lantaran akses masuk ditutup.