Radang Amandel

Radang Amandel? Konsumsi Makanan yang Lembut dan Hindari Pemicu

Radang amandel (Tonsilitis) menyebabkan bengkak di tenggorokan dan nyeri saat menelan.

Featured-Image
Ilustrasi Seorang Memakan Makanan Lembut Untuk Meredakan Radang Amandel. Foto: sharecare

bakabar.com, JAKARTA - Radang amandel (Tonsilitis) sebabkan bengkak di tenggorokan dan nyeri saat menelan. Makanan lunak dan tetap terhidrasi adalah kunci utama penyembuhan.

Tonsilitis biasa menyerang dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Sebagian besar rasa sakit akan menghilang dalam 7-10 hari.

"Pada awalnya, jauhi makanan yang keras dan renyah yang sulit untuk ditelan," kata Michael Grosso, direktur medis di Rumah Sakit Huntington Northwell Health, New York, dikutip dari Live Strong, Senin (9/10).

Memilih Makanan Lembut dan Mudah Ditelan

Ilustrasi Makanan Lembut di Tenggorokan. Foto: Freepik
Ilustrasi Makanan Lembut di Tenggorokan. Foto: Freepik

Saat tenggorokan membengkak, pilihlah makanan yang halus dan cenderung 'hambar' (tidak asam dan pedas), agar pemenuhan gizi dalam tubuh tetap terjaga.

Anda dapat mencoba untuk menghaluskan makanan seperti ubi serta telur, dan  mencoba memilih oatmeal, atau membuat smoothies dengan buah-buahan segar seperti pisang.

Mengonsumsi makanan berkuah hangat dapat membantu meringankan radang amandel, apalagi bila ditambahkan rempah-rempah yang hangat bagi tenggorokan.

Menurut Perpustakaan Kedokteran Nasional AS (NLM), mengisap buah beku atau es dapat membantu meringankan rasa sakit yang mengganggu di tenggorokan dan mengurangi peradangan.

Baca Juga: Meramu Herbal untuk Redakan Pilek dan Batuk

Minum banyak cairan, termasuk air dapat mencegah dehidrasi dan menjaga tenggorokan dari kekeringan. Disarankan untuk mengonsumsi air hangat yang dapat melegakan dan menenangkan tenggorokan.

Anda dapat meminum teh hangat dengan madu untuk meredakan tenggorokan yang sakit serta meringankan amandel, dan mendapatkan nutrisi yang baik untuk tubuh.

Makanan yang Dilarang saat Radang Amandel

Ilustrasi makanan ber-MSG
Ilustrasi makanan ber-MSG. Foto-net

Tonsilitis dapat menyebabkan dysphagia atau kesulitan menelan. Makanan yang keras dan garing seperti keripik, sereal dan kreker dapat menyebabkan sakit saat menelan dan mengiritasi amandel yang meradang dan bengkak.

Makanan dan minuman asam. Terutama buah-buahan dengan kadar asam tinggi seperti tomat, jeruk, jeruk nipis dan lemon, hal ini karena citrus dapat mengiritasi mulut dan tenggorokan.

Dalam sebuah penelitian kecil di 2017 menunjukkan bahwa kopi memiliki efek diuretik ringan, menyebabkan dehidrasi dengan sering buang air kecil.

Saat radang amandel, hindari mengonsumsi susu atau produk olahan lainnya dengan lemak tinggi. Karena dapat meningkatkan produksi lendir dan membuat menelan lebih sulit.

"Hindari minuman dingin berkarbonasi, asam serta soda sampai rasa sakit tersebut hilang," tambah Dr. Grasso.

Hal Lain yang Dapat Dilakukan

Ilustrasi Berkumur dengan Air Garam. Foto: Women's Health
Ilustrasi Berkumur dengan Air Garam. Foto: Women's Health

Selain memilih makanan dan minuman yang aman dikonsumsi. Anda dapat mencoba beberapa tips untuk melegakan tenggorokan secara mandiri.

- Berkumur dengan air hangat dan garam. Larutkan 1/4 sendok teh garam dalam segelas air hangat.
- Mengisap permen atau obat pelega tenggorokan.
- Mengonsumsi obat pereda nyeri yang di jual secara bebas, seperti ibuprofen.
- Gunakan humidifier untuk menjaga kelembapan pada tenggorokan.
- Istirahatkan suara sebanyak mungkin.

Baca Juga: Radang Amandel Jangan Disepelekan, Kenali Penyebab dan Penanganannya

Tonsilitis yang tidak diobati secara baik dapat menyebabkan penyakit lainnya. Deman menjadi salah satu kondisi yang dapat berkembang jika radang tenggorokan dan amandel ini tidak diobati.

Biasanya kasus radang amandel tidak terlalu serius. Dalam faktanya, gejala ini dapat berlangsung selama 3 hingga 4 hari tanpa perawatan.

Namun dalam beberapa kasus, jika gejala yang ditimbulkan semakin parah seperti demam tinggi, sakit pada tenggorokan dan amandel lebih dari 3 hari, serta kelelahan dan lemas. Anda dapat langsung mencari pertolongan seorang dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Dengan memilih dokter yang profesional, Anda akan mengetahui penyebab dan cara pengobatan lebih lanjut untuk mengurangi gejala tersebut.

Editor


Komentar
Banner
Banner