bakabar.com, JAKARTA - Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) menggelar pemilihan Putri Otonomi Indonesia (POI) 2023. Ajang itu merupakan wadah bagi putri daerah (kabupaten) untuk unjuk kemampuan diri.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika berharap, para finalis terpilih mampu mewakili daerahnya sebagai duta daerah sekaligus motivator bagi rekan sebaya dan generasinya. Ini juga ada kaitannya dengan menggali potensi daerah untuk dikembangkan, termasuk mempromosikannya kepada khalayak luas.
"Jadi saya harapkan untuk finalis yang hari ini mewakili daerahnya masing-masing dia akan menjadi salah satu motivator bagi generasinya, itu saja." ungkap Anne di Jakarta, Kamis (8/6).
Dia menambahkan, "Berkaitan dengan pemahaman yang pertama adalah bagaimana potensi daerah itu harus terus ditingkatkan, dikembangkan, dan diperlihatkan, bahwa kemudian di promosikan."
Baca Juga: Putri Otonomi Indonesia 2023, APKASI: Gali Potensi Bakat dari Daerah
Ketika potensi daerah dipromosikan dan dikembangkan menggunakan konsep yang berkelanjutan, maka masyarakat akan merasakan dampaknya. Pertumbuhan ekonomi di daerah juga ikut terdampak.
Selain itu, menurut Anne, para finalis penting untuk memahami konsep otonomi daerah. Karena dengan otonomi yang dimiliki, sebuah daerah akan berdaya untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki. Masing-masing daerah harus mampu mengidentifikasi dan mengeksplor potensi yang dimiliki.
"Jadi saya setuju apa yang disampaikan pak Sarman, mereka akan menjadi duta dalam segala hal yang nanti akan juga berkontribusi bagi pembangunan daerahnya masing-masing," ucapnya.
Sementara itu, Bupati Minahasa Utara Joune J.E mengungkapkan para finalis putri Apkasi juga perlu untuk memahami konteks politik dan keamanan. Pemahaman itu menjadi wajib karena sebagai perwakilan putri-putri terbaik mereka harus mengetahui kondisi politik lokal yang terjadi.
Baca Juga: Kadin-APKASI Investment Forum, Kembangkan Peluang Investasi di Sumatera
"Sehingga kita melihat bahwa kita ini adalah NKRI. Membuka wawasan mereka bahwa kita ini adalah kawasan negara kesatuan republik indonesia," ujarnya.
Dengan demikian, para finalis tidak akan melupakan bahwa mereka merupakan bagian dari Indonesia. Termasuk tidak melupakan akar budaya lokal masing-masing.
"Nah sehingga ini mengapa ada bidang politik dan keamanan berturut serta disini," ujar Joune.
Sebagai informasi, ajang pemilihan Putri Otonomi Indonesia (POI) 2023 diikuti oleh 37 finalis yang nantinya akan diseleksi menjadi 15 besar dan bertanding di grand final pada 23 Juni mendatang.