Hot Borneo

Puskesmas Birayang Penuh Pasien Diare, Mayoritas dari Cukan Lipai HST

apahabar.com, BARABAI – Ruang rawat inap di Puskesmas Birayang Desa Lok Besar, Hulu Sungai Tengah (HST),…

Featured-Image
Dokter visit memeriksa anak yang terkena diare di ruang rawat inap Puskesmas Birayang, Rabu (15/6)./Foto: apahabar.com/Lazuardi.

bakabar.com, BARABAI – Ruang rawat inap di Puskesmas Birayang Desa Lok Besar, Hulu Sungai Tengah (HST), penuh pasien penderita diare.

Terhitung sejak 12 – 15 Juni tadi, ada 12 pasien yang dirawat inap maupun rawat jalan.

Meminjam catatan Puskesmas Birayang, pasien yang dirawat paling banyak berasal dari Desa Cukan Lipai Kecamatan Batang Alai Selatan (BAS).

Sementara tiga lainnya berasal dari luar wilayah kerja Puskesmas Birayang dan satu pasien masing-masing dari Desa Wawai, Rangas dan Birayang.

“Ruang untuk anak sudah penuh jadi masih ada pasien di IGD,” kata Pemegang Program Bagian Diare Puskesmas Birayang, Rabu (15/6).

Salah satu pasien asal Cukan Lipai, Sahdi warga sudah sejak Senin lalu dirawat di Puskesmas itu. Dia nampak lemas setelah mengalami diare.

Dia lemas setelah beberapa kali buang air besar dalam kurun waktu tertentu. Hingga akhirnya dibawa keluarga ke Puskesmas Birayang.

“Tidak datang dari mana-mana. Tidak ada makan di tempat ramai juga, tiba-tiba buang air besar terus,” kata kerabat Sahdi saat ditemui bakabar.com, Rabu (15/6).

Oleh dokter di Puskesmas, hari ini, Sahdi diperbolehkan pulang ke rumah.

“Kami menunggu resep dokter dulu baru pulang,” tutup kerabat tadi.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes HST, Abdi Budiman, menyebutkan laporan dari Puskesmas, pasien mengalami sakit perut, buang air besar dan ada yang disertai muntah.

Melihat data dari Puskesmas, kata Abdi, rata-rata pasien berada disekitaran bantaran sungai. Dia menduga musim pancaroba juga ikut andil atau berkontribusi menyumbang penyakit diare.

“Seperti yang kita ketahui faktornya kan ada yang penyebabnya bakteri dan ada juga karena makanan dan minuman atau air yang terkontaminasi. Saat ini kasus ini (diare-red) belum bisa terpetakan secara global tetapi sudah ada terjadi peningkatan di wilayah kerja puskesmas di HST,” kata Abdi, Rabu (15/6).

Abdi mengimbau masyarakat, khususnya yang berada di bantaran sungai, agar selalu menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat. Seperti cuci tangan dan memproses (memasak) dengan benar air untuk diminum.

“Kami juga akan mempromosikan melalui petugas mengenai kesehatan terkait pencegahan diare,” tutup Abdi.

Perlu diketahui, sepanjang Mei 2022 tadi, ada 161 orang lebih terkena diare. Semua tercatat pada 19 unit puskesmas yang tersebar di HST.

Laporan terbanyak ada di Puskesmas Pagat Kecamatan Batu Benawa. Total ada 24 pasien yang pernah dirawat di sana.

Disusul Puskesmas Barabai. Ada19 pasien tercatat mengalami diare. Kemudian Puskesmas Birayang sebanyak 17 pasien.



Komentar
Banner
Banner