bakabar.com, BALIKPAPAN – Kasus Covid-19 di Kota Balikpapan, Kaltim, semakin tinggi, bahkan tercatat ada ratusan kasus anak-anak yang terpapar pascalibur lebaran ini.
Alhasil wacana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terancam ditunda.
Gubernur Kaltim, Isran Noor, mengatakan tidak ingin PTM digelar dalam waktu dekat ini. Pasalnya kasus Covid-19 di Kaltim semakin tinggi di kalangan anak-anak.
“Nggak bisa, jangan,” tegas Isran.
Namun Isran tidak melarang bila ada Kepala Daerah yang tetap menggelar PTM pada 12 Juli nanti. Hanya saja ia tidak mau ikut bertanggung jawab bila terjadi sesuatu.
“Silakan saja kalau misal ada Wali Kota atau Bupati yang mau melaksanakan walaupun di zona hijau. Tapi kalau saya pribadi tidak. Saya tidak ikut bertanggung jawab,” katanya.
Hal ini dikarenakan Isran tak ingin mengambil risiko terhadap penularan Covid-19 pada anak-anak. Di satu sisi sarana dan prasarana yang ada belum memadai di sejumlah sekolah, sehingga meski digelar pelaksanaan PTM dinilai sulit mengontrol aktivitas anak-anak untuk tidak berkerumun.
“Jangan ambil risiko, kalau nanti sudah terjadi, kita tidak punya kelengkapan yang memadai di sekolah. Kalau misalnya ada 25 persen yang masuk, tidak bisa mengontrol anak-anak,” ungkapnya.
Isran berharap pelaksanaan PTM di Kaltim perlu dipertimbangkan lagi. Sebab ia tidak ingin adanya klaster baru saat PTM digelar. Ditambah lagi jumlah kasus anak-anak yang terpapar hampir sebagian besar adalah pelajar.
“Itu anak sekolah semua. Jadi pilihannya sekarang, mau ambil risiko atau mau melaksanakan PTM,” pungkasnya.