liga 1

PSSI Upayakan Penggunaan VAR di Pertengahan Musim Liga 1

Wacana penggunaan video assistant referee (VAR) pada kompetisi sepakbola tanah air menjadi semakin nyata. Kabar baik ini disampaikan oleh Arya Sinulingga

Featured-Image
Exco PSSI Arya Sinulingga saat menjelaskan soal pemakaian VAR di Liga 1. (apahabar.com/fadil)

bakabar.com, JAKARTA - Wacana penggunaan Video Assistant Referee (VAR) pada kompetisi sepak bola tanah air menjadi semakin nyata.

Kabar baik ini disampaikan oleh Arya Sinulingga selaku anggota komite eksekutif (Exco) PSSI, Minggu (28/5).

"Kalau kemarin dari versi yang kami tanya, mintanya setahun. Tapi Pak Erick minta percepat, pertengahan musim tolong dong jadi. Kita kebut mana yang perlu dikebut. Pertengahan musim lah mudah-mudahan sudah ada percobaan atau trial dan sebagainya," tegas Arya dalam acara kongres biasa PSSI di Intercontinental Hotel, Jakarta. 

Baca Juga: 3 Klub Liga 1 Ini Bakal Berkandang di Stadion Patriot Candrabhaga

Erick memang sempat mengutarakan bahwa salah satu upaya dalam memajukan sepakbola Indonesia adalah menggunakan VAR. 

"Kita akan menggunakan VAR tahun ini. Insyaallah VAR di bulan Februari akan mulai di Liga 1," kata Erick saat konferensi pers pasca kongres. 

Meski berupaya untuk mempercepat penggunaan VAR di liga Indonesia, Arya mengaku banyak catatan yang menjadi perhatian. 

Apalagi, VAR ini merupakan produk baru untuk liga Indonesia yang tentunya memerlukan adaptasi. Terutama soal wasit. 

Baca Juga: PSSI akan Renovasi 22 Stadion, Telan Biaya Rp1,9 Triliun

Kehadiran VAR diyakini akan sangat membantu kinerja wasit. Namun dalam menggunakan teknologi ini, diperlukan pemahaman dari sang pengadil terhadap sistem yang berjalan dalam penggunaan VAR itu sendiri. 

Arya pun mengatakan akan memberi sosialisasi kepada para wasit. 

"Ya itu nanti ada (wasit) yang latihan bergantian lah untuk pelatihannya. Memang rumit, biar juga semua tahu bahwa ternyata VAR tidak gampang," kata Arya. 

"Yakan, coba kita cek berapa wasit yang bisa bahasa inggris. Itu kan dicek semua, jadi mau tak mau gimana mengangkat mereka diberi pelatihan. Ya penerjemah ada tapi kan harus bisa juga," pungkasnya. 

Editor


Komentar
Banner
Banner