bakabar.com, JAKARTA – PSSI resmi memperkenalkan Satuan Tugas (Satgas) Independen Mafia Bola yang berisikan orang-orang bernyali untuk membersihkan sepak bola tanah air.
Adapun, satgas Mafia Bola ini sebagai bentuk komitmen Ketum PSSI, Erick Thohir dalam memberantas pengaturan pertandingan (match fixing) kerap menyelimuti sepak bola nasional.
Terlebih, pembentukan satgas ini juga telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Jokowi sekaligus sebagai program transformasi sepak bola Indonesia yang tengah dipantau oleh FIFA.
Baca Juga: Pengamat Sepakbola: PSSI Harus Segera Bentuk Tim Pencari Fakta Mafia Wasit
“Pertama, sepak bola di Indonesia sudah lama terekam ada pengaturan skor, saya berdiskusi dengan Pak Presiden terkait hal itu,” ujar Erick dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (20/9) sore.
Lebih lanjut, satgas independen mafia bola ini menurut Erick Thohir berisikan orang-orang yang memiliki nyali untuk memberengus mafia yang masih menggerogoti sepak bola tanah air.
Adapun, satgas ini akan dipimpin oleh Maruarar Sirait yang juga memiliki rekam jejak yang kerap membongkar kasus-kasus besar.
Nantinya, Maruarar Sirait tak akan bekerja sendiri. Ia akan ditemani dengan nama-nama beken lainnya seperti Najwa Shihab, pemerhati sepak bola Akmal Marhali dan juga Ardan Ariperdana mantan ketua BPKP.
Baca Juga: Wakapolda Metro Jaya Buka Suara Soal Pengaktifan Satgas Mafia Bola
“Tentu Maruarar Sirait berpengalaman membongkar kasus-kasus besar, lalu Najwa Shihab adalah tokoh media dan tokoh fans, punya komitmen luar biasa mendorong perbaikan sepak bola itu sendiri,” tutur Erick.
“Saudara Akmal kita tahu sangat keras tapi juga kondusif ketika berbicara terbuka ketika membahas apa yang harus diperbaiki, lalu pak Ardan Kepala Akuntan Indonesia,” sambungnya.
Selain itu, Erick menjelaskan nantinya tim satgas ini akan dapat melapor ke Presiden bahkan tak menutup kemungkinan juga melapor ke FIFA jika terdapat indikasi kecurigaan terkait sepak bola nasional.
“Lalu tim dari Satgas ini langsung melapor ke bapak Presiden dan bukan tak mungkin juga diberi akses untuk melapor ke FIFA,” imbuhnya.