bakabar.com, JAKARTA - Produk iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max diperkirakan akan berkurang jutaan unit menjelang musim libur.
Kelangkaan unit iPhone 14 itu terjadi karena kekacauan aksi protes buruh yang terjadi di pabrik Foxconn di Zhengzhou, Tiongkok beberapa waktu lalu.
Kekacauan terjadi akibat dari ketidakpuasan pekerja yang berubah menjadi protes dalam beberapa hari terakhir sehingga mengakibatkan sejumlah pertikaian dengan personel keamanan.
Analis TF Securities, Ming-Chi Kuo, yang terkenal akurat memprediksi gawai Apple yang akan diluncurkan, memperkirakan pengiriman iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max berkurang hingga 20 juta unit.
Baca Juga: Asus Zenfone 9 Siap Bersaing dengan iPhone 14 dan Samsung Galaxy S23
Kuo merevisi perkiraan pengiriman iPhone per kuartal sebanyak 20 persen, menjadi antara 70 sampai 75 juta unit, dibandingkan estimasi pasar 80-85 juta unit.
Kendati begitu, angka pasti dari kelangkaan yang dialami oleh unit iPhone 14 Pro ini disebut masih belum dipastikan dan akan bergantung pada cara Foxconn menangani situasi tersebut.
Sebagai informasi, pabrik Foxconn di Zhengzhou ini merupakan fasilitas produksi utama untuk model iPhone 14 Pro series.
Pihak Apple sendiri telah mengeluarkan pernyataan resmi pada awal bulan ini, mengonfirmasi keterlambatan distribusi untuk iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max.
Baca Juga: Mirip iPhone XR, Intip Bocoran Spesifikasi iPhone SE 4
Tidak hanya itu, sejumlah peritel seperti Best Buy telah memperingatkan bahwa unit iPhone 14 Pro series akan mengalami kelangkaan pada musim libur akhir tahun ini.
Kapasitas produksi untuk iPhone 14 dan iPhone 14 Plus juga mengalami penurunan sebesar tiga juta unit akibat permintaan konsumen lebih rendah untuk model tersebut.
Foxconn telah meminta maaf untuk kesalahan teknis terkait pembayaran yang terjadi setelah mempekerjakan kelompok pegawai terbaru, yang mengklaim telah disesatkan soal manfaat kompensasi.
Tidak hanya itu, Foxconn juga menawarkan setiap pegawai baru yang memprotes uang pesangon sebesar CNY10.000 atau sekitar Rp21,9 juta untuk mengundurkan diri dan meninggalkan pekerjaan mereka.