bakabar.com, JAKARTA - Problematika stunting pada anak tidak lepas dari peran pemenuhan gizi. Pemenuhan kebutuhan protein hewani jadi salah satu hal yang krusial.
Hal tersebut dijelaskan Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada Kamis, (2/3).
“Torsi itu bisa klik jika asam amino esensial diproduksi, ini hanya ada dalam protein hewani. permasalahan stunting adalah permasalahan kurang gizi, jika torsi kurang maka ini akan berpengaruh pada pertumbuhan tulang panjang. kedua pertumbuhan syaraf, maka akan berpengaruh pada kecerdasan anak,” katanya.
Baca Juga: Tekan Stunting di DKI Jakarta, Pj Heru Minta Maksimalkan Monitoring Posyandu
Protein hewani juga wajib dipenuhi oleh ibu sebelum masa kehamilan, karena itu akan sangat berpengaruh pada ASI untuk pemenuhan protein bayi.
“Begitu esensial protein hewani sejak masa pemberian ASI itu (protein hewani) juga sangat penting dipenuhi tubuh,” ungkap Yanuarso.
Ia juga menegaskan, selama seribu masa awal kehidupan pemenuhan protein hewani bisa dioptimalkan melalui konsumsi seperti telur, ayam atau ati ampela.
“6-8 bulan minimal satu butir telur, dalam seribu masa awal kehidupan, utamakan protein hewani dulu. jangan jejali dengan sayur dulu, nanti torsi-nya gak hidup,” tuturnya.
Baca Juga: Tekan Stunting di DKI Jakarta, Pj Heru Minta Maksimalkan Monitoring Posyandu
Dokter anak itu juga menerangkan jika anak sudah mengalami stunting, orang tua wajib merujuk pada dokter anak.
“Mohon dirujuk ke dokter anak (jika terkena stunting) karena kita sudah melatih dokter anak kita untuk mengatasi stunting,” tutupnya.