bakabar.com, BANJARMASIN – Proses belajar mengajar dari rumah diprediksi belum akan berhenti dalam waktu dekat.
Meski pemerintah telah mengeluarkan aturan bahwa masyarakat dalam wilayah zona hijau bisa menggelar proses belajar mengajar tatap muka, tapi berdasarkan data dari data.covid19.go.id per 15 Juni 2020, hanya 6 persen atau 85 kabupaten/kota di Indonesia yang berada dalam zona aman.
Sementara sisanya atau sebanyak 428 kabupaten kota berada di zona merah, kuning, dan oranye. Masyarakat yang berada di zona ini pun tetap diharuskan menggelar proses belajar mengajar dari rumah.
Kondisi ini sangat dipahami oleh Asosiasi Muslim Startup Indonesia (AMSI). Karenanya, mereka mengembangkan platform baru agar masyarakat makin mudah menggelar rapat atau kelas online.
Platform itu diberi nama Rapat.in. Agar lebih nyaman digunakan, Rapat.in bisa difungsikan tanpa menggunakan aplikasi. Pengguna bisa menggunakannya hanya dengan menyalin link-nya ke browser standar seperti Chrome atau Mozilla Firefox.
Salah satu fitur andalan di Rapat.in adalah kualitas kamera yang bisa diatur, sehingga bisa lebih menghemat kuota internet. Kemudian, hanya pengguna yang membuat ruang rapat atau kelas online yang perlu register, sedangkan pengguna peserta hanya perlu menuliskan namanya, dan langsung bisa masuk kedalam kelas online.
Rapat.in juga menyediakan fitur untuk pembagian kelompok belajar di dalam platform. Itu membuat pengajar dan peserta didik tidak perlu membuat banyak ruang belajar online di dalam platform.
Fitur lain dari platform rapat.in yang sesuai dengan pembelajaran tatap muka adalah tenaga pengajar dan peserta didik bisa menggunakan papan tulis virtual secara bersamaan, seperti di dalam kelas pembelajaran tatap muka.
Platform rapat.in juga bisa membagikan berbagai multimedia, mulai dari gambar, suara, juga video yang bisa langsung diputar menggunakan link dari website video sharing seperti YouTube.
Adam Nugraha, salah satu founder yang membidani lahirnya platform itu mengungkapkan Rapat.in didirikan untuk memberikan solusi di masa pandemi dan fase kenormalan baru.
“Untuk itu kami berusaha agar Rapat.in bisa digunakan dengan harga yang terjangkau agar bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, khususnya di dunia pendidikan dan keagamaan,” katanya.
Dia mengatakan para pengguna hanya perlu mengeluarkan biaya separuh daripada platform yang sama yang dikembangkan di luar negeri. Bahkan dia mengklaim fitur gratis dari Rapat.in jauh lebih baik, karena bisa melakukan rapat online tanpa batas waktu.
Platform online ini dapat diakses secara online melalui peramban dengan link https://rapat.in. Di situ pengguna tinggal melakukan register dan langsung bisa membuat ruang rapat atau kelas online. Link pun tinggal di-share kepada pengguna lain.
Khusus untuk layanan pendidikan Rapat.in menyediakan halaman khusus, yaitu https://rapat.in/edu. Di halaman tersebut dijelaskan cara penggunaan, keuntungan menggunakan Rapat.in, dan paket-paket harga yang sangat terjangkau untuk lembaga pendidikan.
Untuk diketahui, rapat.in didirikan oleh lima sekawan yang tergabung di dalam Asosiasi Muslim Startup Indonesia (AMSI), yaitu Iman Alzy (Founder/CEO), Royyan Noobel (Founder/CTO), Nurul Fitri (Founder/CMO), Ramadhonni Chandra (Founder/BOD), dan Adam Nugraha (Founder/BOD).
Lima orang kreatif itu memiliki cita-cita agar anak bangsa Indonesia mampu menghadirkan solusi canggih dan terjangkau untuk memajukan pendidikan dan keagamaan di Indonesia.
Editor: Puja Mandela