Bisnis

Program Tukar Tabung Gas Melon, Masyarakat Diminta Tak Ambil Hak Warga Miskin

Program Tukar Tabung Melon LPG 3 Kg, Masyarakat Diminta Sadar Jangan Ambil Hak Warga Miskin

Featured-Image
Warga menukar dua tabung gas melon dapat gas ukuran 5,5 Kg. Foto-apahabar.com/Hendra Lianor

bakabar.com, MARTAPURA - Masih adanya masyarakat ekonomi menengah ke atas menggunakan gas kelas miskin (3 kg), membuat Pertamina mengadakan program pertukaran tabung gas: Dua tabung 3 Kg kosong bisa ditukar dengan tabung 5,5 Kg atau 12 Kg bonus dengan isinya.

Program ini dilakukan selama Agustus untuk warga Kalsel. Di Kabupaten Banjar, PT Pertamina bekerja sama dengan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUMPP) dalam program pertukaran.

"Kita ingin menggencarkan pengguna elpiji tepat sasaran," ucap M Reza Rahmansyah, Sales Branch Manager III Kalimantan Selatan, Kamis (9/8) di halaman DKUMPP Banjar, di Martapura.

Ia mengatakan, ada empat kategori yang berhak mendapatkan gas LPG 3 Kg, yaitu rumah tangga dengan penghasilan Rp1,5 juta ke bawah, petani sasaran, nelayan sasaran, dan UMKM.

"Yang tidak berhak diharapkan jangan ikut mengambil," imbaunya.

Menurutnya, konsumen dapat untung mendapat tabung dan gas ukuran 5,5 Kg atau 12 Kg hanya dengan menukarkan dua buah tabung kosong ukuran 3 Kg.

"Untuk penukaran bisa menghubungi call center 135, bisa juga datang langsung ke agen atau pangkalan," kata Reza.

Plt Kabid Perdagangan DKUMPP Banjar, Rudy Mulyadi, mengatakan saat ini masih banyak warga yang ekonomi menengah ke atas menggunakan tabung elpiji 3 Kg, sedangkan kuotanya terbatas hanya untuk masyarakat menengah ke bawah.

Dampaknya, penjualan gas 3Kg laku keras di warung eceran, padahal penjualan eceran dilarang. Pantauan media ini, dalam dua pekan terakhir harga gas di eceran melambung sampai Rp37 ribu per tabung.

"Bagi saya, penjualan gas tiga kilo di eceran itu perdagangan gelap, ilegal," ucapnya.

Padahal, kata Rudy, berdasar pantauan mereka di lapangan pendisdtribusian gas ke agen dan pangkalan cukup lancar.

"Belakangan ini, memang sedang dijaga ketat tiap pangkalan, bahkan melibatkan kepolisian agar tidak menjual ke eceran," ungkapnya menduga penyebab tingginya harga jual di eceran.

Editor


Komentar
Banner
Banner