bakabar.com, BANJARBARU – Program Sungai Martapura Bungas terus gencar digaungkan.
Sungai Martapura Bungas merupakan salah satu program yang masuk dalam skala prioritas rencana pembangunan jangka menengah daerah Kalsel 5 tahun mendatang.
Hadirnya program ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas sungai besar di Bumi Lambung Mangkurat.
Namun, program dengan konsep restorasi dan rediscovery (penemuan kembali) ini dirasa takkan berhasil tanpa kesadaran diri masyarakat.
"Meski pemerintah telah mengucurkan anggaran hingga miliaran rupiah, program ini tidak akan sukses bila tidak dibarengi perubahan perilaku masyarakat," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana, Kamis (30/12).
Hanifah membeberkan saat ini pencemaran Sungai Martapura dalam kondisi cemar sedang.
Pencemaran yang diakibatkan oleh sampah domestik membuat populasi ikan di Sungai Martapura semakin berkurang.
"Kita tahu jika kadar ecoli pada air Sungai Martapura terbilang tinggi sehingga perlu kesadaran masyarakat agar turut menjaga sungai," ujarnya.
Dia menyatakan Pemprov Kalsel ke depan akan lebih mendekatkan diri dengan masyarakat seperti melakukan pembinaan hingga edukasi terkait menjaga kebersihan sungai.
Tahun depan, lanjut dia, ditargetkan sudah ada intervensi dari DLH untuk meningkatkan kapasitas daya tampung Sungai Martapura Bungas. Seperti melakukan normalisasi dalam skala kecil.
"Karena skala besar itu kewenangan BWS (balai wilayah sungai)," ujarnya.
Di samping itu, Hanifa bilang penanaman kembali atau revolusi hijau akan dilakukan lebih masif ke depan yang akan melibatkan DLH hingga Dinas Kehutanan.