Carut Marut BLT

Program BLT Pemkot Bekasi, Anggota DPRD: Carut Marut dan Tak Tepat Sasaran

Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menganggarkan Rp5 miliyar dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2022

Featured-Image
Ilustrasi Bantuan Langsung Tunai (BLT). Foto: Dok Pribadi

bakabar.com, JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menganggarkan Rp5 miliyar dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2022. Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang telah disalurkan mulai 21-23 Desember 2022, buat 18.321 kepala keluarga.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Latu Har Hary menyebut bahwa Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kota Bekasi tak muktahir.

"Nah yang jadi problemnya adalah, DTKS kita datanya itu carut marut, tidak pernah ada perubahan yang signifikan," ucap Latu Har Hary saat dikonfrimasi, Selasa (27/12).

Baca Juga: Akhir Tahun Tarif Stabil, Penumpang Bus di Terminal Bekasi Naik

Hary menyebut bahwa banyak penduduk Kota Bekasi yang sudah meninggal akan tetapi bisa berstatus sebagai penerima BLT.

"Masalah data orang yang sudah meninggal selalu muncul tuh, ada masuk lagi BLT, kok orangnya sudah meninggal masih dapat," ucapnya.

Dirinya menambahkan, selain catatan data orang meninggal sebagai penerima BLT, ada juga yang sudah tidak tinggal di Kota Bekasi masih yang tercatat sebagai penerima bantuan.

Baca Juga: Jelang Nataru, Kapolres Bekasi Kota Larang Kendaraan Besar Masuk Tol

Oleh sebab itu dari data yang telah lama tidak diupdate Hary menyebut banyak peneriman bantuan yang tidak tepat sasaran.

"Karena banyak juga yang kemarin dapat itu orang-orang yang mampu," ujarnya.

Diketahui penerima program BLT Pemkot Bekasi akan mendapatkan uang senilai 250.000, diperuntukan kepada warga Kota Bekasi yang belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat.

Baca Juga: Petugas DLH Angkut 100 Ton Sampah di Kali Jambe Bekasi

"Sedangkan mereka yang tidak mampu itu tidak mendapatkan, sedangkan spesifikasinya BLT kemarin itu khusus warga atau masyarakat yang masuk dalam DTKS yang belum pernah menerima bantuan," sambung Hary.

Dirinya berharap agar Pemkot Bekasi bisa melakukan update data terkait penerimaan BLT agar bisa tepat sasaran.

"Kita bisa saja ambil dari data Kemensos, tapi usulannya dari bawah, dari RT RW kira-kira mana saja yang warga kita yang belum menerima bantuan sosial," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner