bakabar.com, SAMARINDA – Perkembangan usaha peternakan perunggasan Kaltim baik ras pedaging, ras petelur maupun ayam buras (bukan ras) cukup menggembirakan.
Kebutuhan daging ayam sudah dapat dipenuhi dengan produksi lokal sebesar 62.921,32 ton dari total konsumsi daging unggas 66.286,9 ton.
Baca Juga:Dirut Bank Kalsel 'Pasrah' Jika Jabatannya Dicopot
"Produksi unggas lokal kita sekitar 61.088.660 ekor atau setara 95,88 persen," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Dadang Sudarya dikutip dari laman resmi Pemprov Kaltim, Sabtu (2/3).
Pada 2018 populasi ayam buras capai 5.418.086 ekor, ayam pedaging 66.268.201 ekor dan ayam petelur 822.533 ekor. Kemajuan perunggasan Benua Etam, lanjutnya, berkat adanya lima breeding farm dengan total produksi per tahun 67.321.764 ekor.
Dadang mengakui hambatan dalam pengembangan perunggasan yakni belum adanya pabrik pakan ternak sehingga masih harus didatangkan dari luar Kaltim.
Baca Juga:Ini Provinsi Terbesar Pengekspor Sarang Burung Walet
"Kita berharap ada investasi untuk pembangunan pabrik pakan ternak. Apalagi bahan baku sudah tersedia dan mencukupi kebutuhan pabrik," ujarnya.
Produksi daging ayam di Kaltim akan didorong untuk memasok kebutuhan luar Kaltim bahkan negara tetangga seperti Malaysia.
"Rumah potong unggas segera dibangun swasta di Kutai Kartanegara. Fasilitas ini sangat mendukung pengembangan perunggasan kita untuk ekspor," ungkapnya.
Baca Juga:Penyaluran Pupuk Subsidi di Kalimantan Selatan Sudah 50 Persen
Editor: Fariz Fadhillah