Imam Mahdi Keturunan Nabi Muhammad SAW
Beberapa hadits, ada yang meriwayatkan perkara asal usul dari Imam Mahdi. Salah satunya yang diberitakan Ali bin Abi Thalib RA, ia mengutip sabda Rasulullah SAW sebagai berikut.
"Mahdi dari kami Ahlul Bait. Allah menjadikannya shalih dalam satu malam." (HR Al Musnad)
Melalui hadits di atas, nasab Imam Mahdi disebut bersambung pada Rasulullah SAW yang disebut ahlul bait atau keluarga Nabi Muhammad SAW.
Dalam riwayat lain, memperkuat pernyataan bahwa Imam Mahdi merupakan keturunan Rasulullah SAW. Hadits tersebut dikisahkan dari Ummu Salamah RA yang berkata,
"Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Mahdi dari keluargaku dari keturunan lelaki dari Fatimah (putri Rasulullah).'" (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Baca Juga: Oknum TNI Arogan, Maki dan Pukul Pengendara Toyota Fortuner di Pondok Gede, Netizen Meradang!
Ciri Fisik dan Nama Asli Imam Mahdi
Imam Mahdi disebut memiliki nama yang sama dengan Rasulullah SAW, begitu pula dengan nama ayahnya sama dengan nama ayah Rasulullah SAW, Abdullah.
"Tidak lenyap atau tidak habis dunia sampai ada orang lelaki dari keluargaku yang menjadi raja bagi orang Arab namanya sama denganku." (HR Abu Dawud).
Senada dengan itu, hadits dengan redaksi serupa dari Zirr bin Abdullah RA menegaskan bahwa Imam Mahdi disebut memiliki nama yang sama dengan Rasulullah SAW yakni Muhammad bin Abdullah. Sementara ada pendapat lain yang menyebut namanya yakni Muhammad bin al Hasan al Askari.
"Hari kiamat tidak akan terjadi sampai datang seorang ahli baitku namanya sama denganku." (HR Al Musnad).
Baca Juga: Pesan Terakhir AKBP Muchtar Siregar pada Istrinya: 'Nanti Aku Pulang'
Di samping memiliki kemiripan nama, Imam Mahdi juga disebut memiliki ciri fisik dengan kening lebar serta hidung yang proporsional.
Keterangan ini disandarkan dari hadits yang dinukil dari Abu Said al Khudri RA. Ia berkata,
"Rasulullah SAW bersabda, 'Mahdi dari (keluarga)ku, keningnya lebar, hidungnya mancung proporsional (tidak lebar), ia memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana bumi telah dipenuhi dengan keburukan dan kezaliman. Ia menjadi raja selama tujuh tahun." (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).